Labels

Friday, January 23, 2015

Ramayana, kisah Rama menyelamatkan Sinta

Judul buku                          : Ramayana
Pengarang                          : C. Rajagopalachari
Penerbit                              : IRCiSod Yogyakarta
Tahun terbit                       : Cetakan IV, Juni 2011
Tebal halaman                   : 518 Halaman

Sudah lama saya sangat ingin membaca kisah klasik dari India Ramayana, sebenarnya juga Mahabarata, tapi karena waktu yang sangat terbatas , maka begitu dapat buku Ramayana, langsung saya baca, karena saya percaya, kisah Ramayana tidak sekadar sebuah kisah, tapi memiliki banyak pesan moral di dalamnya

                Kisahnya sendiri dimulai dari Dasarata yang tidak memiliki anak dari tiga permaisurinya. Akhirnya Dasarata melakukan upacara persembahan kuda untuk meminta putra, dan akhirnya dari Dewi kausalya, lahir rama, Dewi Sumitra melahirkan Lesmana dan Satruguna serta Dewi Kaikeyi melahirkan Barata.
Kehidupan keluarga berlangsung dengan baik , termasuk Rama yang dinikahkan dengan putrid raja janaka, yaitu Sinta atau janaki. Konflik baru dimulai kala Dasarata ingin mengangkat Rama untuk menjadi yuwaraja atau putra mahkota. Dewi kaikeyi yang menganggap rama sebagai anaknya sendiri di hasut oleh dayang bongkok bernama Mantara. Mantara menghasut kaikeyi bahwa setelah Rama nak tahta maka hidupnya akan sengasara dan barata akan dibunuh agar tidak ada pesaing.

Akibat akal licik dari mantara, maka kaikeyi meminta Dasarata agar mengangkat Barata menjadi yuwaraja dan mengusir Rama ke hutan selama empat belas tahun. Dasarata tidak bisa mangkir dari janjinya karena pernah berjanji pada Kaikeyi dulu waktu masih muda terkena panah di medan pertempuran melawan Sambara dan diselamatkan kaikeyi bahwa dia akan mengabulkan dua permintaan dari kaikeyi, namun saat itu Kaikeyi tidak meminta apapun.

Kaikeyi akhirnya mengusir rama dari Ayodya diikuti oleh lesmana dan Sinta. Dasarata yang limbung akhirnya meninggal dalam kesedihan. Hanya saja rencana Kaikeyi menjadi kedukaan karena Barata yang mendengar hal tersebut justru marah terhadap ibunya, dan menemui rama di Hutan, sumpah rama terhadap Dharma membuat dia tetap akan di hutan selama 14 tahun walau Barata ingin menggantikan posisisnya di hutan.
Sementara setelah 10 tahun di hutan, datanglah seorang raksasa wanita bernama Surpanaka, adik dari rahwana yang tertarik oleh Rama dan berusaha membujuk rama menjadi suaminya, namun tidak diindahkan, bahkan Surpanaka dilukai oleh Lesmana. Surpanaka mengadu pada Kara, saudaranya, namun Kara dan pasukannya dapat ditumpas oleh Rama dan lesmana. Surpanaka akhirnya mengadu pada Rahwana, bahkan menghasut Rahwana tentang kecantikan Sinta agar Rahwana membantunya.
Rahwana akhirnya meminta bantuan pada Maricha, seorang raksasa agar menjadi kijang kencana agar dikejar oleh Rama, dan dsaat terakhir meneriakkan nama Lesmana Sinta dengan suara mirip Rama, agar lesmana mencarinya. Karena paksaan dari Sinta dsertai ancaman dan tuduhan, maka lesmana mencari Rama, dan seperti yagn dikehendaki, Rahwana mengubah diri menjadi resi dan masuk ke dalam rumah Sinta, kemudian menculik Sinta untuk dibawa ke Alengka.dalam perjalanan merka dicegat oleh Jatayu, namun Jatayu akhirnya kalah.
Rama dan Lesmana yang melihat rumahnya kosong akhirnya bersedih. Mereka mencari kemana mana dan kemudian melihat Jatayu yang sudah sekarat. Jatayu memberitahu bahwa yang menculik Sinta adalah Rahwana.
Dalam hutan mereka bertemu dengan Sugriwa, seekor wanara yang diusir dari kerajaan Wanara oleh kakaknya subali. Ramah akhirnya bersekutu dengan Sugriwa untuk mengalahkan subali, dan mengerahkan pasukan wanara untuk mengalahkan Rahwana. Stelah Subali dapat dibunuh, maka Sugriwa mengeerahkan seluruh pasukan wanara ke penjuru duni auntuk mencari Sinta.
Pasukan Hanoman yang bergerak ke selatan akhirnya menemukan kerajaan Alengka dan tempat Sinta disekap. Hanoman bahkan membuat huru hara di Alengka untuk menakut nakuti Rahwana, baru kemudian kembali ke pasukan Sugriwa.
Rama yang sudah tahu tempat istrinya disekap akhirnya pergi menuju ke Alengka. PAsukan wanara membntuk semacam tanggul untuk bisa menyeberang ke Alengka. Dengan disertai perang silih berganti, maka pada akhirnya Rahwana dapat dkalahkan, tapi selama hamper satu tahun Rahwana menyekap Shnta, hal ini juga membuat Rama ragu bahwa Sinta masih suci, hingga dilakukan upacara pembakaran untuk membuktikan apakah Sinta masih suci atau tidak.
Novel ini memang bagus, ad abanyak bagian yang sengaja penulis hilangkan dari naskah asli karya walmiki karena memang tidak terlalu penting bagi pembaca. Dan kita banyak belajar pesan moral yang sangat besar dari kisah ini. Kisah Ramayana bukan sekedar kisah semata, tapi sebagai salah satu kisah yang dikultuskan dalam masyarakat India, atau Hindu, maka banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.
Misalnya seperti rama, secara logika dan orang awam, akan sukar mencari sosok yang seperti rama yang merupakan titisan dari Wisnu sendiri. Sosok yang luar biasa baik, tenang, dan mengikuti dharma, bahkan menuruti janji ayahnya pada Kaikeyi untuk pergi hutan sebagai bhakti terhadap orang tua. Kalau saya jadi Rama, rasanya saya tidak akan mau ke hutan, bahkan tetap akan menuntut tahta yang seharusnya diberikan kepada saya, hal yang justru sebenarnya sangat diharapkan oleh Dasarata.
Sosok Lesmana merupakan sosok yang keras kepala, sangat berani menantang bahaya, namun memiliki sisi yang sangat baik, hal yang sangat umum terjadi. Sebaliknya, barata merupakan sosok yang sukar dicari, kesempatan ada di depan mata untuk menjadi raja, namun dilepaskan begitu saja. Pada zaman itu adalah hal yang sangat aneh apabila seorang anak kedua naik tahta , karena yang harus naik tahta adalah anak pertama. Rencana kaikeyi gagal total dalam fase ini.
Sosok rahwana adalah sosok yang sangat sombong, yang sangat mengagungkan masa lalunya sebagai sosok yang tiada bandingannya. Sehingga berani menantang rama, walau sudah dperingatkan oleh Kumbakarna dan Wibisana, dua saudaranya. Hal yang sangat berbeda adala Kumbakarna tetap berada di belakang Rahwana, sementara Wibisana akhirnya berbalik mendukung pasukan Rama.
Tahta, wanita dan kekuasaan, sepertinya itu sangat layak bagi Rahwana.karena wanita justru kerajaannya mengalami kebinasaan. Disaat saat sudah hancur, dia tetap keras kepala tidak ingin mengembalikan Sinta kepada Rama, padahal jalan satu satunya untuk menghindari kehancuran adalah dengan mengembalikan Sinta. Rasa ego yang sangat tinggi membuat Rahwana menolak mengembalikan Sinta kepada Rama.
Sebagai manusia, mungkin kita harus belajar rendah hati, tidak sombong agar terhindar dari kehancuran seperti yang ditunjukkan oleh rahwana. Kesombongan yang tinggi, memiliki anak , yaitu indrajit, yang sulit dikalahkan membuat Rahwana rela mengorbankan banyak hal.
Mungkin kita juga harus belajar dari sosok Dasarata agar tidak mengumbar janji. Asarata member janji tanpa mengetahui apa permintaan dari kaikeyi kelak, justru menghancurkan hidupnya sendiri. Janji sebagai suatu hutang yang harus dbayar, apa yang menjadi perkataan raja tidak boleh dtarik kembali, sabda pandita ratu kalau dalam bahasa jawa, mungkin harus dipelajari dengan seksama. Jangan sampai kita mudah mengeluarkan janji janji palsu karena sakitnya itu disini, kalau kata anak muda zaman sekarang.
Dan bagi yang ingin membaca lebih lengkap mengenai Epos besar Ramayana , maka akan banyak keindahan dan pesan hidup yang didapat. Akhir kata, selamat membaca
Sumber kover : divapress-online.com

No comments:

Post a Comment