Judul buku :
Ramayana
Pengarang :
C. Rajagopalachari
Penerbit :
IRCiSod Yogyakarta
Tahun terbit :
Cetakan IV, Juni 2011
Tebal halaman :
518 Halaman
Sudah
lama saya sangat ingin membaca kisah klasik dari India Ramayana, sebenarnya
juga Mahabarata, tapi karena waktu yang sangat terbatas , maka begitu dapat
buku Ramayana, langsung saya baca, karena saya percaya, kisah Ramayana tidak
sekadar sebuah kisah, tapi memiliki banyak pesan moral di dalamnya
Kisahnya
sendiri dimulai dari Dasarata yang tidak memiliki anak dari tiga permaisurinya.
Akhirnya Dasarata melakukan upacara persembahan kuda untuk meminta putra, dan
akhirnya dari Dewi kausalya, lahir rama, Dewi Sumitra melahirkan Lesmana dan
Satruguna serta Dewi Kaikeyi melahirkan Barata.
Kehidupan keluarga berlangsung dengan baik , termasuk Rama
yang dinikahkan dengan putrid raja janaka, yaitu Sinta atau janaki. Konflik
baru dimulai kala Dasarata ingin mengangkat Rama untuk menjadi yuwaraja atau putra mahkota. Dewi
kaikeyi yang menganggap rama sebagai anaknya sendiri di hasut oleh dayang
bongkok bernama Mantara. Mantara menghasut kaikeyi bahwa setelah Rama nak tahta
maka hidupnya akan sengasara dan barata akan dibunuh agar tidak ada pesaing.
Akibat akal licik dari mantara, maka kaikeyi meminta
Dasarata agar mengangkat Barata menjadi yuwaraja dan mengusir Rama ke hutan
selama empat belas tahun. Dasarata tidak bisa mangkir dari janjinya karena
pernah berjanji pada Kaikeyi dulu waktu masih muda terkena panah di medan
pertempuran melawan Sambara dan diselamatkan kaikeyi bahwa dia akan mengabulkan
dua permintaan dari kaikeyi, namun saat itu Kaikeyi tidak meminta apapun.
Kaikeyi akhirnya mengusir rama dari Ayodya diikuti oleh
lesmana dan Sinta. Dasarata yang limbung akhirnya meninggal dalam kesedihan.
Hanya saja rencana Kaikeyi menjadi kedukaan karena Barata yang mendengar hal
tersebut justru marah terhadap ibunya, dan menemui rama di Hutan, sumpah rama
terhadap Dharma membuat dia tetap akan di hutan selama 14 tahun walau Barata
ingin menggantikan posisisnya di hutan.
Sementara setelah 10 tahun di hutan, datanglah seorang
raksasa wanita bernama Surpanaka, adik dari rahwana yang tertarik oleh Rama dan
berusaha membujuk rama menjadi suaminya, namun tidak diindahkan, bahkan
Surpanaka dilukai oleh Lesmana. Surpanaka mengadu pada Kara, saudaranya, namun
Kara dan pasukannya dapat ditumpas oleh Rama dan lesmana. Surpanaka akhirnya
mengadu pada Rahwana, bahkan menghasut Rahwana tentang kecantikan Sinta agar
Rahwana membantunya.
Rahwana akhirnya meminta bantuan pada Maricha, seorang
raksasa agar menjadi kijang kencana agar dikejar oleh Rama, dan dsaat terakhir
meneriakkan nama Lesmana Sinta dengan suara mirip Rama, agar lesmana mencarinya.
Karena paksaan dari Sinta dsertai ancaman dan tuduhan, maka lesmana mencari
Rama, dan seperti yagn dikehendaki, Rahwana mengubah diri menjadi resi dan
masuk ke dalam rumah Sinta, kemudian menculik Sinta untuk dibawa ke Alengka.dalam
perjalanan merka dicegat oleh Jatayu, namun Jatayu akhirnya kalah.
Rama dan Lesmana yang melihat rumahnya kosong akhirnya
bersedih. Mereka mencari kemana mana dan kemudian melihat Jatayu yang sudah
sekarat. Jatayu memberitahu bahwa yang menculik Sinta adalah Rahwana.
Dalam hutan mereka bertemu dengan Sugriwa, seekor wanara
yang diusir dari kerajaan Wanara oleh kakaknya subali. Ramah akhirnya bersekutu
dengan Sugriwa untuk mengalahkan subali, dan mengerahkan pasukan wanara untuk
mengalahkan Rahwana. Stelah Subali dapat dibunuh, maka Sugriwa mengeerahkan
seluruh pasukan wanara ke penjuru duni auntuk mencari Sinta.
Pasukan Hanoman yang bergerak ke selatan akhirnya menemukan
kerajaan Alengka dan tempat Sinta disekap. Hanoman bahkan membuat huru hara di
Alengka untuk menakut nakuti Rahwana, baru kemudian kembali ke pasukan Sugriwa.
Rama yang sudah tahu tempat istrinya disekap akhirnya pergi
menuju ke Alengka. PAsukan wanara membntuk semacam tanggul untuk bisa
menyeberang ke Alengka. Dengan disertai perang silih berganti, maka pada
akhirnya Rahwana dapat dkalahkan, tapi selama hamper satu tahun Rahwana
menyekap Shnta, hal ini juga membuat Rama ragu bahwa Sinta masih suci, hingga
dilakukan upacara pembakaran untuk membuktikan apakah Sinta masih suci atau
tidak.
Novel ini memang bagus, ad abanyak bagian yang sengaja
penulis hilangkan dari naskah asli karya walmiki karena memang tidak terlalu
penting bagi pembaca. Dan kita banyak belajar pesan moral yang sangat besar
dari kisah ini. Kisah Ramayana bukan sekedar kisah semata, tapi sebagai salah
satu kisah yang dikultuskan dalam masyarakat India, atau Hindu, maka banyak
pelajaran hidup yang bisa diambil.
Misalnya seperti rama, secara logika dan orang awam, akan
sukar mencari sosok yang seperti rama yang merupakan titisan dari Wisnu
sendiri. Sosok yang luar biasa baik, tenang, dan mengikuti dharma, bahkan
menuruti janji ayahnya pada Kaikeyi untuk pergi hutan sebagai bhakti terhadap
orang tua. Kalau saya jadi Rama, rasanya saya tidak akan mau ke hutan, bahkan
tetap akan menuntut tahta yang seharusnya diberikan kepada saya, hal yang
justru sebenarnya sangat diharapkan oleh Dasarata.
Sosok Lesmana merupakan sosok yang keras kepala, sangat
berani menantang bahaya, namun memiliki sisi yang sangat baik, hal yang sangat
umum terjadi. Sebaliknya, barata merupakan sosok yang sukar dicari, kesempatan
ada di depan mata untuk menjadi raja, namun dilepaskan begitu saja. Pada zaman
itu adalah hal yang sangat aneh apabila seorang anak kedua naik tahta , karena
yang harus naik tahta adalah anak pertama. Rencana kaikeyi gagal total dalam
fase ini.
Sosok rahwana adalah sosok yang sangat sombong, yang sangat
mengagungkan masa lalunya sebagai sosok yang tiada bandingannya. Sehingga
berani menantang rama, walau sudah dperingatkan oleh Kumbakarna dan Wibisana,
dua saudaranya. Hal yang sangat berbeda adala Kumbakarna tetap berada di
belakang Rahwana, sementara Wibisana akhirnya berbalik mendukung pasukan Rama.
Tahta, wanita dan kekuasaan, sepertinya itu sangat layak
bagi Rahwana.karena wanita justru kerajaannya mengalami kebinasaan. Disaat saat
sudah hancur, dia tetap keras kepala tidak ingin mengembalikan Sinta kepada
Rama, padahal jalan satu satunya untuk menghindari kehancuran adalah dengan
mengembalikan Sinta. Rasa ego yang sangat tinggi membuat Rahwana menolak
mengembalikan Sinta kepada Rama.
Sebagai manusia, mungkin kita harus belajar rendah hati,
tidak sombong agar terhindar dari kehancuran seperti yang ditunjukkan oleh
rahwana. Kesombongan yang tinggi, memiliki anak , yaitu indrajit, yang sulit
dikalahkan membuat Rahwana rela mengorbankan banyak hal.
Mungkin kita juga harus belajar dari sosok Dasarata agar
tidak mengumbar janji. Asarata member janji tanpa mengetahui apa permintaan
dari kaikeyi kelak, justru menghancurkan hidupnya sendiri. Janji sebagai suatu
hutang yang harus dbayar, apa yang menjadi perkataan raja tidak boleh dtarik
kembali, sabda pandita ratu kalau dalam bahasa jawa, mungkin harus dipelajari
dengan seksama. Jangan sampai kita mudah mengeluarkan janji janji palsu karena
sakitnya itu disini, kalau kata anak muda zaman sekarang.
Dan bagi yang ingin membaca lebih lengkap mengenai Epos
besar Ramayana , maka akan banyak keindahan dan pesan hidup yang didapat. Akhir
kata, selamat membaca
Sumber kover : divapress-online.com
No comments:
Post a Comment