Judul buku :
Jerome Becomes a Genius
Pengarang :
Eran Katz
Penerbit :
UFUK PRESS Jakarta
Tahun terbit :
Cetakan ke dua januari 2010
Jumlah halaman : 442 halaman
Buku ini dibuat seperti novel dengan tokoh utamanya adalah
Eran, Itamar dan Jerome sendiri. Mereka ingin
membuat suatu tulisan mengapa orang orang yahudi itu cerdas, dan banyak
stereotip yang muncul di sekitar bangsa ini, melalui perjalanan dan pencarian ,
maka mereka merangkumkan berbagai penemuan penemuannya.
Memiliki imajinasi yang luar biasa, dan salah satunya sangat
berhubungan dengan religi mereka, karena melihat Tuhan yang tidak terlihat
memaksa mereka untuk mengembangkan suatu imajinasi mengenai Tuhan mereka. Begitu
juga mereka memiliki prinsip bertahan hidup,keluar dari zona kenyamanan, bangsa Yahudi sepanjang sejarah terus
mengembara secara fisik dan mental,
karena selalu terusir dimanapun berada. Ternyata ketakutan untuk selalu diusir
kemana mana membuat mereka berusaha untuk bisa survive dengan . Jadi ingat
kotbah seorang pendeta, umumnya seorang pendatang akan selalu sukses dalam hidup disbanding penduduk asli karena
pendatang umumnya berusaha dengan sangat keras, baik mental pikiran tenaga dan
waktu agar bisa berhasil dalam hidupnya dbanding dengan penduduk asli yang suda
hidup dalam zona nyaman.
Kita juga selalu diajar untuk belajar selamanya denga cara
ajukan pertanyaan pertanyaan dan hangan menerima sesuatu sebagai hal yang
memang sudah seharusnya. Juga kita harus memiliki seorang rabi, sosok yang bisa
menginspirasi kita untuk bertindak jauh lebih baik lagi, sosok yang bisa
menjadi mentor kita dalam kehidupan.
Kemudian dalam menulis ternyata ada hubungan antara menulis
dengan model kolom dengan model menulis panjang, umumnya membaca dengan model
kolom seperti surat kabar lebih mudah dan cepat daripada kalau membaca dengan
membaca satu baris yang panjang karena mata akan terus bergerak terlalu jauh. Begitu
juga dengan bentuk tulisan, menurut buku ini lebih disarankan untuk menulis
menggunakan huruf terpisah, bukan huruf sambung atau latin, karena akan
memengaruhi daya serap bagi pembacanya. Begitu
juga dengan warna tulisan, menurut buku ini , menulis menggunakan tinta hita di
atas tkertas putih akan lebih cepat diserap otak saat dibaca daripada
menggunakan tinta warna lain.
Para tokoh utama juga banyak belajar system belajar di
Yeshiva, tempat belajar Keagamaan orang yahudi, salah satunya metode dengan
membaca keras keras. Otak akan makin banyak mengingat saat kita menyuarakan apa
yang kit abaca, tidak hanya dibaca dalam hati, begitu juga harus ada teman
diskusi, adanya partner dalam belajar akan membuat system belajar akan menjadi
baik sehingga dalam Yeshiva umumnya akan ada dua orang yang saling membantu
dalam belajar.
Ada satu hal yang unik yang saya baru tau, ternyata belajar
dengan berdiri itu lebih mengispirasi dan masuk ke otak serta banyak
memunculkan ide ide, daripada belajar dengan cara duduk, sehingga disarankan
kalau sedang belajar untuk persiapan ujian lebih baik belajar dengan cara
berdiri(pertanyaannya apakah ini mudah dilaksanakan d Indonesia ya? Hehehe)
termasuk disarankan untuk belajar di dekat sungai karena itu dapat memberikan
ketenteraman tertentu yang membangun daya ingat. Hmmmmmm, sepertinya saya harus
banyak nongkrong di pinggir sungai sambil bawa buku nih, hahahahahaha
Bagaiamana dengan perasaan? Diusahakan agar belajar saat
tidak dalam kondisi sedang marah, berusaha menjauhkan diri dari segala
kekuatiran dan gangguan . dan belajar haruslah dalam kondisi sedang tidak
lapar. Omong omong masalah lapar, orang yahudi memiliki tradisi unik yang saya
ingin mencoba, mereka selalu mengkonsumsi minyak zaitun, bukan buah nya lho,
karena itu sangat berguna untuk peningkatan daya ingat, begitu juga dengan
madu. Umumnya sebelum belajar oerang yahudi memberikan sesendok penuh minyak zaitun dan madu untuk
anak anaknya, begitu juga mereka mengkonsumsi gandum daripada yang lain karena
bagus untuk daya ingat. Baiklah, saya mulai akan banyak makan oat meal dan
minyak zaitun daripada nasi putih, hehehehe
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengingat, belajar
menghafal dengan menggunakan lagu jauh sangat mudah drekam daripada sekedar
menghafal, begitu juga untuk mengingat urut urutan dan isinya maka menggunakan
metode imajinasi, misalnya dari urutan 1-10 dan segala isinya maka imajinasi
harus digunakan agar lebih mudah mengingat.
Bangsa Yahudi juga mengembangkan suatu cara dalam berbahasa
agar dapat memeplejari bahasa lain, misalnya bahasa Yiddish dan ladino. System belajarnya
adalahsederhananya, menggunakan satu kalimat dalam berbahasa Indonesia misalnya,
tapi satu kata diubah menggunakan bahasa inggris kalau kita ingin fasih bahasa
inggris, misalnya saya ingin money. Semua kata yang menggunakan kata uang harus
diganti money, dan sedikit demi sedikit akan menyusupkan kata kata lain
sehingga akan makin banyak perbendaraan kata bahasa asing yang diketahui. Yah,
semcam bahasa campuran. Bahkan bahasa campuran ini masih dipertahankan karena
ada orang yang ingin mengingatkan bahwa mereka orang yahudi bukan karena
menguasai bahasa ibrani, tapi karena mereka menciptakan bahasa campuran Yiddish
sebagai cara untuk bertahan hidup di berbagai belahan dunia ini, mengingatkan aka
nasal usulnya kenapa bisa tercipta bahasa seperti itu. Hmmmm baiklah, saya akan
banyak menyisipkan bahasa inggris atau mandarin kalau gitu agar banyak yang
bisa saya serap, hehehehe
Yang jelas buku ini dikemas dengan sangat ringan, bahkan
cenderung seperti novel sehingga tidak akan membuat kening anda mengerut karena
banyak berpikir, bahkan bisa membuat anda untuk ingin membaca kembali dari awal
atau hal hal yang sekiranya penting untuk dipelajari. Selamat membaca dan
tingkatkan daya ingat anda, salam
No comments:
Post a Comment