JUDUL Buku :
Saya Nujood, usia 10 dan janda
Pengarang :
Delphine Minoi
Tahun terbit :
cetakan 7, 2013
Penerbit :
PT Pustaka Alvabet Tangerang
Apa yang
kita pikirkan kalau mengetahui seorang gadis di bawah umur adalah seorang
janda? Hmmm suatu hal yang aneh jika di Indonesia, tapi hal yang lumrah terjadi
di belahan dunia yang lain seperti yang ada di buku ini.Buku ini kisah nyata
yang dialami oleh Nujood, gadis Yaman
yang dipaksa untuk menikah saat usia 10 tahun oleh orang tuanya dengan setting
tahun 2008 saat terjadi perceraian itu.
Buku ini menceritakan sekilas bagamana kondisi Yaman saat
itu, tradisi yang berkembang,kehidupan di desa dan kota serta kehidupan social
masyarakat di Sana a, ibukota Yaman, dimana kaum miskin begitu banyak.Negara
Yaman merupakan salah satu Negara timur tengah yang penduduknya sangat miskin,
sangat berbeda jauh dengan Arab Saudi, hal yang memunculkan keinginan banyak
orang muda Yaman untuk mengadu nasib di Arab Saudi.
Keluarga Nujood pergi dari desanya Khardji karena suatu
pertikaian dengan aggota desa , menuju Ke Sana, ibukota Yaman. Di sana keluarga
mengalami hidup yang sangat pelik karena susahnya mencari pekerjaan sehingga
banyak anggota keluarga yang menjad pengemis agar bisa bertahan hidup,
kehidupan yang tidak dialami sebelumnya waktu masih di desa.
Untuk mengurangi jumlah mulut yang harus diberi makan
(begitu kata abba, ayah dari Nujood) makaNujood dinikahkan dengan seorag pria
yang usianya tiga kali lipat dari usianya, dimana seperti gadis yaman pada
umumnya, mereka tidak memiliki hak untuk persetujuan, hanya menjawab ya dan ya.
Dan Nujood pun kehilangan keperawanannya pada malam pertama, sementara janji
awal adalah sang suami tidak akan menyentuh Nujood sampai Nujood mengalami Haid
pertama kali. Begitu juga Nujood mengalami penganiayaan baik secara fisik dan
mental dari suami dan ibu mertuanya.
Hal yang mengakibatkan Nujood akhirnya kabur dan nekat ke
pengadilan untuk bercerai setelah meminta nasihat dari Dowla, Ibu Tiri Nujood.
Dengan bantuan Shada, pengacara wanita , maka Nujood dapat bercerai dari
suaminya, dan mengilhami gadis gadis lain di yaman untuk mengakhiri pernikahan
di bawah umur, begitu juga dampak dari kasus Nujood yang meledak akhirnya
pemerintah Yaman berusaha untuk membatasi keluarga besar seperti Nujood dengan
cara seorang mengeluarkan undang undang dimanapria boleh menikah I lebih dari
satu wanita apabila secara financial sang pria dapat membiayai hidup mereka,.
Ya, Nujood memiliki banyak saudara, ibunya pernah melahirkan
16 anak walau empat diantaranya sudah meninggal, disamping adanya ibu tiri
alias istri kedua dari Abba yang punya lima anak, . Dowla yang sama sekali
tidak diperhatikan lagi begitu mereka pindah ke Sana sehingga Dowla belajar
menjadi mandiri untuk mencukupi kebutuhannya dan anak anaknya.
Buku ini juga menceritakan tentang tradisi mengunyah Khat,
sejenis narkotika yang dilegalkan di Yaman, dan justru menjadi ritual social di
yaman, walaupun tanaman ini sangat boros penyerapan air di tengah sebuah negeri
yang gersang, namun di pertahankan karena pentingnya tanaman ini di lingkungan
pergaulan, dan juga digunakan untuk mengatasi stress yang tinggi pada kaum pria
di Yaman, termasuk ayah Nujood.
Belum lagi kisah Farez, saudara laki laki Nujood yang
melarikan diri Ke arus barang seperti anak laki laki seusianya tidak tercapai,
dan di yaman banyak sekali kasus perdagangan anak , suatu hal yang sangat
dikuatirkan oleh Abba terhadap nasib anaknya itu, disisi lain salah satu alasan
Abba untuk menikahkan Nujood agar kemungkinan Nujood untuk diculik dan dijual
bisa di tepis karena kembali lagi kasus penculikan dan perdagangan anak marak
terjadi di Yaman.
Dan Nujood meraih publisitas yang luar biasa mengingat
sangat jarang seorang gadis menggugat cerai suaminya, apalagi seorang gadis
yang ada di bawah umur, dimana Nujood hidup dalam suatu negeri yang sangat
menjujung kaum pria dan melemahkan kaum wanita. Wanita adalah sosok yang tidak
punya suara dalam keluarga, segala sesuatu
ditentukan laki laki Nujood juga tidak menyukai abangnya yang tertua, Mohammed
karena posisinya sebagai anak laki laki tertua membuat dia seperti pengatur dan
pemimpin di bawah ayahnya.
Yang jelas, buku ini lebih banyak menjelaskan mengenai
situasi dalam keluarga Nujood dan situasi di Negara Yaman sendiri, sementara
kisah penganiayaan keluarga suami Nujood terhadap Nujood justru sangat singkat
diceritakan sehingga gambarannya kurang kuat. Tapi terlepas dari itu, biografi
ini bisa menjadi penambah ilmu baru mengenai kehidupan social di salah satu
Negara di Timur tengah sana. Selamat membaca.
No comments:
Post a Comment