Labels

Thursday, July 2, 2020

The Last Princess : kisah putri terakhir Dinasti Joseon


Saya menonton film ini gara gara penasaran akan nasib akhir Dinasti Joseon. film ini sudah lama saya tonton sih tapi bagus sih bua di jadiin tontonan. Film ini disutradarai oleh Hur Jin Ho dan dibintangi oleh Son Ye Jin dan Park Hai Il serta rilis di tahun 2016. Film ini berdasarkan novel laris berjudul Deokhyeongjoo karya Kwon Bi Young. Jadi film ini tidak 100 persen sesuai dengan kisah nyata dari putri Deokhye.

Film ini dibuka dengan tokoh Kim Jang Han yang menjadi reporter surat kabar Korea dalam mencari jejak Putri Deokhye .Film ini menjelaskan bagaimana Putri Deokhye yang dipaksa pindah ke Jepang pada usia 13 tahun untuk melanjutkan studi (lebih tepatnya adalah diasingkan). Ibunya, Selir Yang Gu In, menentang rencana ini karena Pangeran Yi un (saya bingung nulisnya yang benar gimana kalau di film sih yeongchin wang, kalau di berbagai sumber di tulis Yi Un) yang sudah dibawa ke Jepang sejak usia 13 tahun belum dikembalikan ke Korea . Dengan tekanan (dan ancaman) dari Han Taek Soo, pejabat korea yang mendukung Jepang akhirnya Putri Deokhye bersedia dibawa ke Jepang ditemani pembantunya Bok Soon

Selama di Jepang hingga dewasa, Putri Deokhye tidak juga dikembalikan ke Korea. Dia tinggal bersama kakaknya, Pangeran Eun yang sudah dinikahkan dengan putri bangsawan Jepang bernama Nasimotonomiya Masako). Putri Deokhye selalu ditemani oleh pembantunya yang setia bernama BokSoon, tapi oleh ulah Han TaekSo, Bok Soon dikembalikan lagi ke Korea agar Putri Deokhye menjadi seorang diri di Jepang. (yah, Karena mungkin sesame korea jadi diaggap akan membuat Putri Deokhye terus kangen dengan Korea)

PUtri Deokhye sendiri akhirnya dinikahkan oleh Jepang dengan bangsawan Jepang di tahun 1931 yang bernama Takeyuki Sodi usia 19 tahun. Pernikahan yang tidak bahagia dan berujung pada perceraian. Putri Deokhye yang ingin sekali kembali ke Korea berjuang dengan segala cara dengan dibantu oleh teman masa kecilnya, Kim Jang Han ke Shanghai yang saat itu menjadi pemerintahan sementara Republik Korea tapi mengalami kegagalan.

Putri Deokhye sendiri akhirnya memiliki anak yang bernama Masae , tapi Putri selalu memanggilnya dengan nama korea Jeonghye. Pada saat perang dunia II selesai, Putri Deokhye berpikir bisa kembali ke Korea tapi namanya ternyata diblacklist oleh pemeritah Korea . hal yang akhirnya membuat dia menjadi gila dan masuk rumah sakit Jiwa selama sekitar 15 Tahun sebelum akhirnya bisa kembali oleh Jang Han yang sudah berubah menjadi seorang reporter surat kabar.

Membaca sejarah korea memang cukup menyedihkan karena Raja Gojong (ayah dari Putri Deokhye) tewas yang diduga diracun oleh pihak Jepang. Belum lagi para pewaris kerajaan ditawan oleh Jepang dengan alasan studi. Untuk menghilangkan pewaris Korea, maka anak-anaknya dinikahkan dengan orang Jepang. Yah, dilogika saja sih kalau pasangan dan anak mereka sudah berdarah Jepang , mana mungkin mereka tetap menentang Jepang. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk memperlemah keluarga kerajaan Korea.

Tokoh Han Taek So sebagai tokoh antagonis disini benar benar bikin muak. Sejak awal dia sudah mengancam sang putri bahwa sekali sang putri ke Jepang, dia tidak akan pernah bisa kembali ke Korea selamanya. Ekspresi dan cara bicaranya sukses bikin kita emosi (apalagi pas dia bisa kembali ke korea melewati sang putri yang bersimpuh di lantai karena ditolak masuk ke Korea)

Putri Deokhye digambarkan menjadi pribadi yang rapuh. Bagaimana dia harus menghadapi dunia di Jepang seorang diri (setelah ditinggal pergi Bok Soon), pernikahan yang dipaksakan oleh Jepang (dia sebenarnya sudah dijodohkan dengan Jang Han sejak kecil oleh ayahnya kalau berdasar film itu) dan gagalnya putri untuk kembali ke Korea (baik secara diam diam maupun secara resmi sesudah Jepang kalah perang) membuat jiwanya tergoncang dan akhirnya menjadi gila.

Tokoh yang menjadi Masae juga menurutku kasihan (walau scenenya sangat sedikit). Ibunya selalu mengatakan bahwa dia seorang korea dan bernama Jung hye . Hal yang mengakibatkan dia mengalami krisis identitas antara Jepang dan Korea sehingga di tahun 1955 dia tewas bunuh diri di usia yang masih sangat remaja.

Adegan yang sangat kuingat adalah adegan saat Putri Deokhye membawa Masae Ke pelabuhan untuk kembali ke Korea, tapi pemerintahanan Korea saat itu mencekal keluarga kerajaan untuk kembali ke Korea demi mempertahankan stabilitas politik. Itu adalah adegan yang bisa bikin mewek, karena Putri Deokhye terlihat sangat stress tidak bisa kembali ke Korea. Sebaliknya di saat yang bersamaan Han Taek So melewati sambil tertawa sinis karena akan kembali Korea. Sang putri terus akhirnya jadi ketawa sendiri deh, Itu adalah awal dari putri Deokhye menjadi gila menurutku (walau di kisah aslinya sang putri sudah mengalami gangguan mental sejak awal menikah sih sehingga harus bolak balik masuk ke klinik mental)

Film ini cukup berhasil menguras emosi. Bagaimana putri kerajaan yang sudah dilupakan oleh negaranya tapi berkat Jang Han (sebenarya di kisah aslinya bukan Jang han tapi orang lain walau sama sama berprofesi sebagaireporter surat kabar sih) bisa berhasil. Adegan saat Putri Deokhye tiba dibandara dan disambut para dayang-dayangnya (yang juga sudah tua) sesudah terpisah 38 tahun itu benar benar sangat mengharukan. Diantara dayang-dayang itu tentu saja ada dayang pribadinya, yaitu Bok Soon

Putri Deokhye sendiri meninggal di tahun 1989 di usia 78tahun di Korea. Sementara Yeoungchin Wang bisa kembali ke Korea tahun 1963 dalam keadaan koma dan meninggal di Korea ditahun 1970. Film ini juga berhasil masuk ke Box office korea di tahun 2016 dengan menduduki peringkat 3 film korea terlaris di tahun itu. Jadi bagi bagi yang suka menonton film bertema sejarah, saya sarankan untuk menonton film ini.

No comments:

Post a Comment