Labels

Thursday, July 23, 2020

Manikarnika, the queen of Jhansi. keberanian Ratu Jhansi melawan Inggris


Apa yang menarik dari sosok Manikarnika ini? Sebelum menonton film ini saya langsung browsing untuk membaca kisah hidupnya, dan ternyata kisah hidupnya memang sangat menarik untuk diangkat menjadi sebuah film. Sosok ratu India yang memimpin perjuangan melawan Inggris di tahun 1857-1858.
Film diawali dengan kelahiran Manikarnika kecil di Varanasi tahun 1828 yang sejak bayi sudah diramal akan menjadi nama yang bersejarah. Manikarnika sebagai seorang gadis sudah menunjukkan perilaku yang berbeda dengan gadis pada umumnya. Dia tumbuh menjadi gadis yang pemberani, ahli bertarung. Hal ini menarik perhatian Dixit Ji, dari Jhansi untuk menikahkannya dengan raja Jhansi, Gangadhar Rao yang sedang terancam kerajaannya oleh Pihak Inggris.

Setelah pernikahan,Manikarnika mengubah namanya menjadi Laksmi Bai. Sebagai seorang ratu dia tidak mau terjebak dengan kehidupan tradisional seoarang ratu pada umumnya, tapi justru sanga tertarik dengan kehidupan politik di kawasan Jhansi dan sekitarnya. Dia menyadari bahwa Inggris bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat. Tidak ada yang berani menentang Inggris, bahkan suaminya sendiri harus menundukkan kepala kala pejabat inggris, Kapten Gordon, datang menghadap. Hanya Laksmi yang tidak mau melakukan hal itu.

Tindakan Laksmi yang berani menentang kesewenang-wenangan Inggris menjadi ancaman bagi inggris. Ancaman Laksmi bukan hanya dari dari luar, tapi juga dari dalam istana yang menginginkan tahta kerajaan. Bayinya, Dhamodar  dan juga suaminya meninggal dalam waktu yang hampir bersamaan (sejarah menduga bahwa mereka diracun oleh Sadasiv Rao).

Sesudah kematian Dhamodar, raja dan ratu (terpaksa) akan mengadopsi anak dari Sadasiv Rao di aula istana dengan dibacakan pengumumannya oleh Pihak Inggris (dari sini sudah terlihat bagaimana tekanan inggris terhadap Jhansi). Tapi sebelum itu resmi, ada anak kecil  bernama Anand Rao yang melangkah ke arah Laksmi karena mencari ibunya. Laksmi yang masih terguncang dengan kematian anaknya langsung mengangkat anak itu dan menyebutnya Damodhar. Raja yang melihatnya akhirnya membatalkan pengangkatan anak Sadasiv menjadi putra mahkota dan mengangkat Anand Rao menjadi putra mereka dengan nama dhamodar. Hal yang membangkitkan amarah Sadasiv.

Sesudah Raja Jhansi meninggal, Laksmi menolak cara tradisional dimana dia memasuki kehidupan seoarang janda pada umumnya, tapi justru memikul tanggung jawab menjadi ratu di Jhansi. Laksmi juga akhirnya mengobarkan semangat untuk melawan Inggris hingga akhir hayatnya.

Tokoh Sadasiv Rao digambarkan menjadi tokoh yang licik dan ambisius. Demi tahta, dia rela untuk meracuni anak dan suami Laksmi Bai. Demi tahta juga dia rela berkomplot dengan Inggris, dan juga memberitahu jalan rahasia untuk masuk ke benteng Jhansi. Sadasiv memfitnah Laksmi Bai dengan membunuh rombongan orang inggris untuk membangkitkan amarah Inggris (Inggris sebenarnya tahu kalau itu adalah ulah Sadasiv, tapi mereka jadi punya alasan untuk menyerang Jhansi). Walau akhir nya dia disingkirkan oleh Inggris karena dianggap sudah tidak berguna sih . hmmm trik dimanapun sama ya, sesama orang jahat kalau satu pihak sudah tidak berguna maka ditinggalkan.

Sosok Laksmi Bai ini benar benar sosok wanita tangguh. Kangana Raut mampu memerankan wanita ini dengan baik. Ekspresi kemarahan, keberanian dari Laksmi Bai terasa dengan kuat. Laksmi Bai digambarkan sebagai wanita yang sangat pemberani. Sejak muda dia berani membunuh harimau. Dia mampu menundukkan kuda liar di Istana yang bahkan tidak seorangpun lelaki di Istana mampu menundukkannya. Dia juga jago bertarung menggunakan senjata, sesuatu yang jarang di miliki oleh wanita india.

Keberanian Laksmi Bai juga muncul kala dia berani menatap langsung Kapten Gordon, disaat semua orang di istana harus menundukkan kepala. Dia berani menentang ibu suri agar dia mengurusi dapur istana selayaknya ratu, bukan malah blusukan (pake istilah sekarang hehehe) untuk mengetahui kehidupan rakyat Jhansi. Keberaniannya juga diuji kala dia sebagai seorang janda harusnya turun tahta dan berperilaku menjadi seorang janda di India pada umumnya (tanda dia adalah janda, rambutnya harus dipotong gundul seperti mertuanya). Pihak inggris mengira bahwa dia sudah ditundukkan kala suaminya meninggal karena seorang janda tidak punya kekuatan lagi. Tapi Laksmi berbeda, dia menolak memasuki kehidupan seoarang janda dan tetap melangkah menjadi Ratu Jhansi.
Dari sini, Laksmi bagi saya merupakan sosok yang mendobrak tradisi dan budaya yang sudah ada. Pada saat pertama masuk istana dan dia naik kuda liar, mertuanya sudah kuatir bahwa dia akan membawa perubahan di istana, tapi sang Raja Jhansi menganggap bahwa perubahan itu memang diperlukan di istana. Ibu Suri yah, seperti wanita tua pada umumnya yang sangat mematuhi tradisi serta aturan istana dengan ketat, makanya dia kaget dengan prilaku Laksmi Bai.

AKu suka Raja Gangadhar Rao. Sosok raja yang menurutku dia frustasi dengan dirinya. Sosok yang merasa kalah dengan Inggris tapi tidak mampu berbuat apapun.sosok yang kurang powerfull dalam memerintah dan mengambil keputusan. Mungkin karena situasi inilah Dixit Ji mencarikan gadis pemberani dan kuat seperti Laksmi untuk mendampinginya. Dan mereka berdua dengan segera bisa terbangun chemistry yang sangat kuat. Sama sama menyukai buku, politik dan keahlian bertarung menggunakan senjata. Aku melihat kegembiraan terpancar dari Gangadhar Rao karena mendapatkan istri yang bisa menyeimbangkan dirinya.

Ada momen pertempuran yang menurutku cukup menarik karena melibatkan suatu kepercayaan di dalamnya. Sewaktu benteng Jhansi ditembaki oleh meriam, pasukan Jhansi tidak ada yang berani menyerang balik hanya gara –gara meriam pasukan Inggris meletakkan posisinya di dekat kuil. Menembaki meriam itu sama saja menghancurkan kuil. Jadi ingat Snock Hurgronje disini. Penting sekali bagi penjajah atau siapapun dalam menundukkan lawan harus mengetahui social budaya masyarakat setempat.

Seperti inggris yang memahami bahwa tidak mungkin pasukan Jhansi berani menyerang meriam yang berada di belakang kuil. Atau bagaimana mereka meremehkan status Laksmi Bai setelah meninggalnya Gangadhar Rao mengingat budaya saat itu tidak memungkinkan seorang janda memiliki peranan yang sangat kuat dalam hal ini tetap memerintah menjadi ratu. Yah, mereka tidak mengira saja bahwa Laksmi akan mendobrak tatanan budaya yang sudah mengakar kuat ini.
Saat berperang melawan Inggris, sadar bahwa mereka kalah jumlah pasukan, maka Laksmi merekrut dan melatih para wanita untuk ikut dalam peperangan. Sesuatu yang beda menurutku karena peperangan identic dengan para lelaki. Ini juga merupakan suatu dobrakan yang dilakukan oleh Laksmi.

Damodar sendiri hidup sampai usia 58 tahun dan meninggal karena sakit berkepanjangan dan kemiskinan. Sementara di tahun 1870, ratu inggris memberikan hukuman mati pada Sadasiv Rao.
Film ini disutradari oleh Kangana Raut sendiri serta diproduksi oleh ZEE studio dan rilis di tahun 2019.Selain dibintangi oleh Kangana Raut, film ini juga dibintangi oleh Atul Kulkarni, suresh Oberoi serta Ankhita Lokhande. Sebagai suatu film berlatar sejarah perlawanan India terhadap Inggris, menurutku film ini menjadi rekomendasi yang cukup bagus untuk ditonton dan sayang untuk dilewatkan begitu saja.



No comments:

Post a Comment