Labels

Tuesday, September 1, 2015

Bagaimana Menikmati Hidup dan Pekerjaan Anda



Judul buku          : petunjuk menikmati hidup dan pekerjaan anda
Pengarang          : Dale Carnegie
Penerbit              : PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta
Tahun terbit       : 2004
Tebal buku          : 272 halaman
Setelah hampir setahun akhirnya kembali menemukan buku ini, buku karya Dale Carnegie. Saya piker bukunya akan berbeda dengan buku yang pernah say abaca karena kovernya berbeda, tapi setelah say abaca, ternyata sama dengan yangsaya baca. Apakah saya bosan dan menyesal? Justru tidak, karena buku ini merupakan buku yang wajib di baca bagi kita yang ingin berhasil dalam berinteraksi dengan orang. Berbagai tips tips ini tidak akan bisa dihafalkan dengan baik, seringkali kita harus mngulang ulang bagian bagian tertentu agar lebih efektif diterapkan setiap waktu.

Buku ini berisi empat bagian, bagian pertama membahas tujuh cara untuk memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Apa saja itu? Sebenarnya tidak ada cara yang baru, tapi kadang kala orang selalu lupa dengan hal hal yang sepele, misalnya sudahkah kita bersyukur dengan apa yang kita miliki seringkali kita justru focus dengan apa yang blum dan tidak kita miliki. Kenapa kita tidak mencoba untuk memperhitungkan semua anugerah yang kita terima dan mengabaikan kesukaran yang kita miliki? Atau aseringkali kita justru sibuk ingin menjadi seperti orang lain. Setiap kita adalah unik, maka lebih baik tidak usah kita meniru orang lain, tetapi mari kita temukan yang terbaik bagi kita dan jadilah diri kita sendiri.

Apa anda selalu cemas dan kelelahan? Mungkin kit aharus melakukan kebiasan kebiasan kerja yang efektif, ada empat kebiasaan yang bisa kita lakukan, misalny menyingkirkan semua kertas dari meja kita selain yang sedang digarap. Kenapa hal ini penting, karena saat melihat berbagai tumpukan kertas kita justtru menjadi drop dan malas serta cemas, maka saat ada pekerjaan maka harus segera diselesaikan dan dpindahkan ke tempat lain agar meja kita selalu bersih. Kemudian kebiasan yang baik adalah mengerjakan khal hal menurut urutan kepentingannya. Dengan mengerjakan apa yang terpeting dulu maka tidak akan membuat kita stress, kebiasaan yang baik berikutnya adalah kalau ada masalah , segera putuskan berdasarkan fakta yang diperlukan dan jangan menunda keputusan. Hal ini dilakukan agar tidak semakin banyak masalah atau pekerjaan hanya karena kita ragu dalam mengambil keputusan. Kebiasaan kerja baik yang terakhir adalah belajar mengorganisasi , mewakilkan dan menyelia. Apa maksudnya? Karena untuk mengurangi rasa stress. Orang yang tidak belajar mengorganisasi dan mewakilkan kemungkinan terkena sakit jantung akan sangat tinggi dibanding kalau dia belajar untuk mewakilkan. Mungkin memang kita kurang percaya pada orang lain, tapi itulah pentingnya kita untuk belajar percaya pada orang.

Hal berikutnya bagaimana menghindari kelelahan. Maka jalan satu satunya adalah dengan bersikap rileks dan jangan tegang sewaktu bekerja. Saat situasi kerja sudah mulai menegangkan karena tekanan tinggi, mungkin ada baiknya kita membuat rileks badan, sekedar menggerakkan badan atau berdiam diri sejenak seperti orang meditasi adalah hal yang bagus untuk dilakukan. Kebiasaan yang lain yaitu kita harus bekerja dengan antusias. Bagaimana caranya? Kita harus melakukan hal hal yang tidak membosankan , karena kelelahan secara mental justru lebih berbahaya dari kelelahan fisik, saat kebosanan sudah melanda maka akan memengaruhi fisik, apalagi kalau dilakukan dengan terus menerus dan dengan cara yang sama, mungkin kita harus melakukan dengan cara yang berbeda atau dengan alasan alasan yang membuat kita bersemangat kenapa kita harus bekerja.

Kemudian bagaimana kita sedang terkena cobaan kritik yang tidak adail? Maka kita harus mempercayai bahwa kritik yang tidak benar kerapkali adalah pujian yag tersembunyi . kita perlu mengingat bahwa tidak seorang pun yang akan menendang mereka yang ada di bawah. Semakin tinggi posisi kita kita akan semakin rentan terhadap kritik. Maka yang terpenting adalah kita mengerjakan tugas dengan sebaik baiknya dan menyiapkan payung agar badan kita tidak basah karena hujan kritik. Maksudnya adalah kita akan tetap mendapatkan kritik, baik melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, jadi lebih baik tetap maju dan menyiapkan mental terhadap semua itu.

Bagian kedua adalah teknik dasar dalam menghadapi orang. Bagian ini terdiri dari lima bab, bab pertama menjelaskan bagaimana kita harus menghindari kritik terhadap orang lain. Jangan mengkritik, mengeluh atau menghukum. Semua orang akan cenderung membela dirinya dari kritik walau memang dirinya salah dan itu tidak akan membawa manfaat. Ebih baik kita melihat dari sisi lain dan mengungkapkan ketidaksetujuan kita dengan cara lain.
Hal berikutnya berikanlah penghargaan yang tulus dan murni. Namun kita harus bisa membedakan mana itu memuji dan menjilat, karena yangdimaksud adalah menghargai dengan benar, bukan sekedar menjilat saja karena tidak ada maknanya sama sekali. 

Bab berikutnya adalah bagaimana membangkitkan keinginan yang menyala nyala dalam diri orang lain. Orng akan tertarik akan sesuatu tentang dirinya sendiri, bukan apa yang kita inginkan melainkan apa yang orang inginkan, misalnya daripada kita sibuk menyuruh anak kit amelakukan ini itu karena keinginan kita, lebih baik menyuruhnya melakukan hal yang sama karena tujuan akhirnya adalah dari keinginan anak itu sendiri.
Bab berikutnya adalah member perhatian yang tulus kepada orang lain, hampir sama dengan bab sebelumnya, lebih baik kita berfokus pada apa yang orang lain butuhkan daripada apa yang kita butuhkan. Saaat kita mmbicarakan sesuatu yang menjadi minat orang lain maka dengan sendirinya orang itu akan tertarik dengan diri kita, daripada sibuk menjual asuransi karena menurut kita itu yang baik bagi orang, maka lebih baik menjual asuransi karena orang memang membutuhkannya.

Buatlah agar orang lain merasa penting dan lakukanlah itu dengan tulus. Daripada sibuk meremehkan orang lain lebih baik kita menaikkan ego orang lain dengan membuat dirinya penting, tentu saja dengan cara yang tepat bukan memuji secara kosong belaka.memuji aktivitas dia atau kemampuan dia  dalam sesuatu.

Bagian ketiga berisi cara menarik kawan pada cara berpikir anda, yang terdri dari lima bab , yaitu hargailah pendapat orang lain dan jangan pernah berkata “kau keliru” pada orang lain, diikuti dengan cara mulaiah dengan cara bersahabat. Saat berbicara dengan musuh maka kita lebih baik tidak konfrontatif tapi bagaimana mengambil hati orang lain karena saat terjadi prtentangan maka pendapat bisa tidak memaka logika karena yang dihadapi adalah perasaan. Cara berikutnya adalah ajaklah orang lain berkata “ya, ya” sekarang juga, artinya kita harus bisa memutar dan mengumpulkan pertanyataan pertanyaan yang menggiring lawan kita untuk menjawab ya dan ya sehingga pertanyaan itu kemudian mengarah pada apa yang kita inginkan dari orang itu sebenarnya.  Sementara agar bisa bekerja sama dengan rang lain ,maka biarlah kita membiarkan orang merasa bahwa itu gagasannya walau sebenarnya itu bukan gagasannya melainkan gagasan kita, tapi tujuan kita adalah untuk mendapatkan bantuan dan kerjasama bukan untuk diakui kalau kita lebih baik, maka berani tidak kita merendahkan ego kita demi terciptanya suatu kerjasama yang baik? Dan yang terakhir dari bagian ini adalah menyentuh motif motif yang lebih luhur dari orang lain.

Bagian keempat adalah bagaimana mengubah orang tanpa menimbulkan perlawanan atau sakit hati. Bagian ini terdiri dari empat bab, yaitu untuk membetulkan kesalahan orang lain adalah dengan memintakan perhtian secara tidak langsung pada kesalahan orang. . hindari menggunakan kata tetapi, karena itu seperti pembohongan tapi lebih baik mnggunakan kata dan, misalnya daripada menggunakan nilai kamu bagus tapi tidak mencapai target lebih baik mengatakan nila kamu bagus dan akan semakin bagus lagi kalau kamu makin giat, misalnya. Kemudian bab berikutnya menjelaskan bagaiaman seorang pemimpin yang baik mengikuti prinsip ini yaitu utarakan kesalahan sendiri dulu sebelum mengkritik orang lain. Mungkin dengan memuji apa yang menjadi kelebihan orang dan yang menjadi kelemahan kita misalnya. Brikutnya seorang pemimpin yang efektif akan mengajukan pertanyaan alih alih memberikan perintah secara langsung karena insting dasar manusia menyatakan bahwa tidak ada orang yang senang diperintah. Dan bagian yang terakhir adalah bagaimana menyelamatkan muka orang lain dan membuat seseorang merasa bangga pada dirinya sendiri. 

Buku ini sangat bermanfaat dalam hubungan antar manusia, walau sudah dibuat sangat lama, ptapi isinya masih relevan pada masa sekarang, jadi saya sarankan anda untuk membaca buku ini dan memelajari tips tipsnya dengan baik. Sekali membaca tidak akan bisa dikuasai dengan baik, jadi lebih bak membaca berulang ulang atau membaca bagian bagian tertentu karena setiap bab memmberikan tipsnya sendiri sendiri sehingga bisa dibaca secara terpisah tidak harus berurutan. Akhir kata, selamat membaca .

No comments:

Post a Comment