Judul buku :
Pararaton (teks bahasa kawi dan terjemahan dalam bahasa indonesia
Pengarang : - (tidak ada pengarangnya)
Penerjemah : Ki J. Padmapuspita
Penerbit :
Taman Siswa Yogyakarta
Tahun terbit :
1966
Tebal halaman :
93 halaman
doc. pribadi |
Akhirnya membaca juga
hingga selesai buku pararaton yang menjadi salah satu rujukan sejarah Singasari
dan Majapahit. Buku ini bukanlah sumber primer, melainkan sumber sekunder. Hal
ini dikarenakan tidak diketahui siapa pengarangnya dan isinya banyak yang
berbau mistis misalnya Ken Arok merupakan anak dewa.
Ken Arok merupakan anak yang lahir dari Gajahpara dan Ken
Endok. Saat lahir Ken Arok dibuag ke kuburan, karena Gajahpara meninggal
setelah menceraikan Ken Endok. Batara guru sudah menitahkan Ken Endok agar
jangan bergaul dengan suaminya dulu selama masih hamil,atau suaminya akan mati,
namun gajah para nekat sehingga Ken Endok minta cerai karena takut terhadap
kutukan Batara Guru.
Ken Arok akhirnya ditemukan oleh Lembong, seorang pencuri. Ken
Arok dididik menjadi pencuri, namun Ken Arok suka berjudi sehingga harta
lembong dan harta Ken Endok habis,
bahkan kerbau yangdigembalakannya milik Tuan lebak hilang,sehingga Ken Arok
melarikan diri ke Kapundungan, kemudian berlindung kepada Bango Samparan.
Bango Samparan bersedia menerima Ken Arok karena dia mendengar suara di angkasa bahwa yang bisa
menyelamatkannya dari hutang hutangnya adalah Ken Arok. Ken Arok lantas
berkawan dengan Tuan Tita, dan tertarik untuk belajar . mereka akhirnya belajar
pda seorang guru. Guru memiliki tanaman jambu yang siapapun dilarang untuk
makan, namun Ken Arok yang sangat ingin makan jambu tersebut setiap malam dari
ubun ubunnya keluar banyak kelelawar yang memakan jambu jambu tersebut. Guru
kemudian mengusir Ken Arok, tapi saat tidur di luar, tubuh Ken Arok menyala
seperti terbakar sehingga menimbulkan takjub sang guru dan akhirnya diminta
untuk masuk lagi ke rumah.
Saat dewasa, Ken Arok semakin berbuat onar sehingga
terdengar sampai di Daha sehingga tunggul ametung bertindak untuk
melenyapkannya dan Ken Arok meninggalkan tempat tersebut. Pada suatu ketika
saat sedang merampok dia dikejar kejar sehingga bersembunyi seseorang yang
dipertuan di Kapundungan dengan cara di aku anak . Setelah selamat dari orang
yang mengejarnya, Ken Arok bersembunyi di Hutan Patangtangan, kemudian ke Ano,
dan Ke Hutan Terwag, dan masih tetap melakukan kerusuhan.
Kemudian dia tinggal di rumah kepala daerah Luki, melindungi
seorang tukang emas bernama Mpu Palot dari serangan yang kata orang dari nama Ken
Arok alias dirinya sendiri ke Turyantapada, bahkan Ken Arok diajari ilmu
kepandaian membuat emas.dimina ke Kabalon untuk menyempurnakan kepandaiannya
namun dia menikam orang kabalon yang tidak percaya keadanya, kemudian para
tetua beranjak akan membunuh dia namun dilindungi oleh suara dari angkasa agar
jangan membunuh Ken Arok. Dari kitab ini
juga djelaskan bagaimana para dewa merestui Ken Arok untuk menjadi raja Jawa.Ken
Arok kemudian diberi pentnjuk untuk belajar pada Loh Gawe, yang akan ke Tumapel
untuk mengabdi pada Tunggul ametung.
Pada saat yang sama ada seorang pujangga pemeluk budha
bernama Mpu Purwa yang memiliki anak perempuan bernama Ken Dedes sangat termasyur
akan kecantikannya. Tunggul Ametung tertarik dengan gadis cantik itu dan
melarikan perempuan tersebut. Hal ini menimbulkan kemarahan bagi Mpu Purwa
sehingga memunculkan kutuk bahwa siapapun yang mengambil anaknya akan diambil
istrinya dan mati ditikam keris.
Tunggul Ametung sangat mencintai Ken Dedes, saat sedang
bercengkeramadengan istrinya di Taman Bobodji, Ken Dedes turun dari kereta dan
tersngkat betisnya yang terlihat bernyala oleh Ken Arok. Hal ini ditanyakan
kepada Lohgawe yang menjawab bahwa perempuan seperti itu adalah Nareswari, siapapun
yang memperistri wanita itu akan menjadi maharaja walau orang berdosa. Ken Arok
menginginkan Ken Dedes, dan meminta nasihat dari Bango Samparan.Bango Samparan
memberikan nasihat untuk meminta membuatkan keris di Empu Gandring karena
Tunggul Ametung sakti mandraguna sehingga butuh keris yang bertuah. Empu Gandring
menyanggupi satu tahun pembuatanamun baru sampai lima bulan Ken Arok sudah
sampai di sana dan mengambil keris itu. Ken Arok yang marah kemudian membunuh
Empu Gandring yang membuat sang empu mengeluarkan kutukan bahwa tujuh orang
raja akan mati karena keris itu.
Tunggul Ametung memiliki sahabat yang bernama Kebo Ijo. Ken Arok
meminjamkan keris tersebut dan Kebo Ijo sering membawanya kesana kemari
sehingga masyarakat TUmapel mengira kalau Kebo ijo pemilik aslinya. Malam hari
dicurilah keris itu oleh Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung di tempat tidurnya.
Peristiwa ini mengakibatkan Kebo Ijo ditangkap dan dibunuh dengan keris buatan
Empu Gandring.
Kematian Tunggul ametung membuat Ken Arok akhirnya menikahi Ken
Dedes.dan tidak ada yang berani menentangnya. Ken Arok dan Ken Dedes memiliki
tiga putra satu putri, sementara dari Ken Umang , Ken Arok memiliki empat
orang, satu diantaranya putri. Ken Arok meluaskan kekuasaan sehingga akirnya
menguasai sebelah timur kawi. Hal ini terdengar oleh Kertajaya alias Dandang Gendis.
Kertajaya sendiri berkonflik dengan para pujangga Siwa dan Buda agar mereka
menyembah Kertajaya karena dia sangat sakti. Kaum pemuja siwa buda akhirnya
menyingkir dan berlindung kepada Ken Arok serta mendukungnya.
Ken Arok akhinya dinobatkan menjadi Raja Singasari.hal ini
terdengar oleh Dandang Gendis sehingga terjadi peperangan di daerah Ganter,
dimana Dandang gendis mengalami kekalahan dan mundur dari pertarungan mengungsi
ke alam dewa. Ketiga istri Dandang Gendis akhirnya menghilang bersama sama
dengan istananya juga. Seluruh jawa akhirnya dikuasa oleh Ken Arok tahun 1144
S.
Lama kelamaan Anusapati mendengar bahwa ayah yang sebenarnya
adalah Tunggul Ametung dari Ibunya, sehingga dia menyuruh pengalasan dari batil
untuk membunuh Ken Arok dengan kris Mpu gandring. Setelah niatnya terlaksana, Anusapati
membunuh sang pengalasan sehingga naik tahta.Ken Arok akhirnya dicandikan di Kagenengan.
Peristiwa ini akhirnya tedengar oleh Tohjoyo sehingga Tohjoyo
membunuh Anusapati lewat sabung ayama, saat anusapati lengah maka Tohjoyo
menikamnya dengan keris Mpu Gandring. Anusapati akhirnya dicandikan di Kidal.
Saat duduk diatas tahta, Tohjaya mengagumi kehebatan Ranggawuni
dan Mahesa Cempaka, namun pranaraja, menganggap bahwa kedua orang ini seperti
bisul yang akan menyebabkan mati juga, sehingga Tohjaya mengambil inisiatif
untuk melenyapkan mereka dengan memerintahkan lembu rampal, kalau tidak
berhasil mmbunuh mereka, maka lembu rampal yang akan dibunuh.Dua pangeran itu
bersembunyi, dan Lembu ampal yang ketakutan akan dibunuh akhirnya bersekutu dengan
dua bangsawan itu.
Akhirnya Lembu Ampal mengmbil inisiatif untuk mengadu domba
antara orang rajasa dan orang sinelir yang terdapat di istana, kerusuhan
terjadi yang mengakibatkan toh jaya mengambil keputusan salah satu dari kedua
golongan itu dihukum mati. Kedua golongan justru akhirnya bersekutu dan
berlindung kepada dua bangsawan tersebut. Kemudian pasuakn tesebut menyerbu
istana sehingga tohjaya terKena tombak, hamba hambanya mengusung lari ke
katanglumbang. Saat sedang lari, ada hambanya yang lepas cawatnya sehingga
berhenti sebentar untuk membetulkan cawat tersebut. Kemudian mati di Katanglumbang dan dicandikan
di sana.
Rangawuni naik tahta bergelar wisnuwardhana , sementar
mahesa cempaka sebagai ratu angabaya dengan gelar narasinga. Ranggawuni meninggal
dicandikan di Jajagu, sementara Narasinga dicandikan di Kumeper dan Wudi Kucir.
Krtanagara naik tahta dan akhirnya menyingkirkan raganata
dan arya wiraraja. Arya wiraraja akhrnya bersurat surat dengan Jayakatwanguntk
menyerang Kertanegara. Kertanegara mengirim pasukan ke Melayu, dan saat sedang
bersenang senang, diseranglah oleh Jayakatwang. Pada akhirnya Raden Wijaya
akhirnya meloloskan diri dan minta erlindungan ke Arya Wiraraja. Arya yang sebelumnya
mendukung Jayakatwang berbalik menyelamatkan raden wijaya dan akhirnya mengirim
utusan agar jayakatwang memaafkan Raden Wijaya.
Raden Wijaya kemudian diberi hutan trik dan dibuka desa yang
kelak bernama desa majapahit, di saat yang bersamaan dan atas usul dari Arya
Wiraraja , maka Raden Wijaya mengirim
utusan ke bangsa tartar untuk menyerang daha dengan imbalan akan diberikan putri-putri
bangsawan Tumapel. Akhirnya tentara mongol datang dan menyerang Jayakatwang.
Dengan tipu daya, akhirnya Raden Wijaya berbalik menyerang
pasukan tartar dan mendirikan majapahit. Sementara ekspedisi melayu mmbawa dara
petak dan Dara Jingga untuk djadikan istri Radden Wijaya dimana dara petak yang
melahirkan jayanegara.raden wijaya meninggal karena bisul bengkak dan
dicandikan di Antapura. Kerajaan cukup baik hingga pemerintahan digantikan
anaknya yaitu Kertanegara, dimana d dalamnya banyak terjadi pemberontakan
karena sikap Jayanegara. Mulai dari Sora, Ronggolawe, Demung, Gajah biru, dimana
banyak yang terjadi karena fitnahan dari Mahapati. Pada akhrnya pemberontakan Rakuti yang membuat
Jayanegara mengungsi ke bedander, terbongkarlah kejahatan Mahapati dan akhirnya
dibunuh seperti seekor babi hutan.Jayanegara memiliki dua saudara tiri yang
cantik dan hendak dinikahi sendiri,semua pangeran satria bersembunyi karena
takut akan dibunuh. namun karena istri ratanca menceritakan jayanegara yang
memperlakukannya tidak baik, maka saat ratanca mengobati sakit bengkaknya,
ratanca membnuhnya, dan gajah mada langsung membunuhnya. Akhirnya cerita berlanjut hingga tahun 1403 S atau saat
terjadi peristiwa gunung meletus.
Ada yang tidak sesuai dengan sejarah yang kita terima,
misalnya anak kertanegara di sini hanya dua , sementara di sumber lain ada
empat istri keturunan langsung dari Kertanegara. Selain itu juga Ken dedes merupakan
pemuja wisnu, sementara di sini adalah pemuja budha. Banyak hal yang berbau
mistis di dalamnya, mulai dari adanya suara dari angkasa, kertajaya yang lenyap
naik ke angkasa, dan juga asal usul Ken Arok. Pararaton juga dianggap sebagai
peninggalan majapahit akhir, sementara berdasarkan hasil akhir ditulis pada
tahun 1535 S atau 1623 M, dan itu
adalah masa pemerintahan mataram islam.
Di buku ini juga disebutkan mengenai beberapa kali gunung
meletus, antara lain tahun 1343 S, 1373 S, 1386 S, 1403 S. Jadi ingin tahu
gunung apa yang meletus ini, kalau melihat situasi yang ada sekarang, saya sih
menebaknya gunung kelud atau bromo yang dekat dengan Majapahit, kemudian ada bencana
kelaparan tahun 1348 S dan peristiwa
gempa bumi tahun 1372 S. Hal ini bisa menjadi acuan pada zaman ini mengenai
gunung gunung dan bencana gempa bumi yang pernah terjadi di Nusantara dulu,
mengingat catatan gunung meletus umumnya setelah Belanda masuk ke Indonesia
atau di atas tahun 1600 masehi.
Walau banyak yang
mungkin kurang cocok dengan sumber lain, disamping menggunakan ejaan kuno yang
agak sukar untuk dipahami sekarang (bagi saya) tapi sebagai sumber sekunder,
maka pararaton bisa menjadi petunjuk mengenai silsilah Singasari dan Majapahit,
disamping kisah bunuh membunuh dalam perebutan kekuasaan yang sangat seru dalam
dinasti singasari. Selamat membaca buku ini, salam
No comments:
Post a Comment