Labels

Friday, August 12, 2016

Tzu Hsi, perjalanan dari Selir menjadi Ratu



Judul buku                          : Tsu Hisi, mengejar badai di kota Terlarang
Pengarang                          : Zhaenal Fanani
Penerbit                              : Diva Press Yogyakarta
Tahun terbit                       : September 2009
Jumlah halaman               : 411 halaman
Membaca kisah maharani CiXi selalu menarik bagi saya karena begitu banyak intrik untuk bisa berkuasa didukung dengan ambisis yang besar dalam meraih kekuasaan. Ada beberapa novel tentang tokoh ini, mulai dari Anche min, hingga Pearl S. Buck. Kisahnya sendiri tentang Orcid yang merupakan gadis ambisius serta didukung oleh ibunya untuk bisa menjad wanita berkuasa kelak, karena itu ibunya sangat tidak menyetujui hubungan antara Yehonala  alias Orchid dengan  Ling Huang, pengawal istana raja. Ketika Istana membuka kesempatan mengundang gadis gadi Manchu untuk menjadi selir , maka Orchid bersama saudara tirinya, Wang So Chai dkirim ke Istana. Sejak awal dia masuk istana, Orchid sudah menunjukkan perbedaan, misalnya pada saat menghadiri di pemilihan, dia sengaja tidak merias diri, dengan kecantikan alami, hal yang sangat berbeda dengan gadis gadis lainnya dan tidak sesuai dengan protokoler istana


Sejak awal karena Orchid mampu merebut hati kaisar namun tidak segera mengandung disisi lain Wang So Chai sudah mengandung dan posisinya sebagai permaisuri maka Atas bantuan Kasim Wei Si Kie, Ling Hung diundang ke istana untuk menemui Orchid dan akhirnya dari hubungan gelap mereka , Orchid mengandung dan melahirkan putra mahkota . 

Kaisar yang sudah sakit-sakitan  semakin tidak peduli dengan negara, dan da semakin banyak mendengarkan pendapat Orchid yang sudah diangkat menjadi pemaisuri barat Tzu Hsi. Hal ini sangat tidak disukai oleh politikus kuat Zhu Ma . Akhirnya Zhu Ma bersekutu dengan Pangeran Ying dan Pangeran Tung untuk merebut kekuasaan kala Kaisar sudah meninggal.

Tzu His akhirnya bersekutu dengan Pangeran Le Tan Hung untuk menjaga agar putra mahkota dalam keadaan selamat, dan dia juga membutuhkan dukungan dari Tzu An sebagai permaisuri pertama. Saat Kaisar akhirnya meninggal di Istana Musim Dingin, maka Tzu HSi sudah membuat meterai yang ditandatangani oleh kaisar bahwa dia akan ditunjuk sebagai wali untuk putra mahkota serta menyelamatkan segel kerajaan agar tidak diambil lebih dulu oleh komplotan Zhu Ma. 

Jenasah kaisar yang dibawa ke Istana kerajaan di Peking, maka usaha pembunuhan coba dilakukan oleh komplotan Zhu Ma, namun usaha itu berhasil digagalkan dan berakibat Zhu Ma akhirnya di hukum mati.
Tewasnya Zhu Ma , tidak segera menyelesaikn konflik, karena mulai ada persaingan antara Tzu Hsi dan Tzu An. Tzu An yang merasa dia sangat dipinggirkan padahal kedudukannya sebagai permaisuri pertama mencoba melakukan tindakan dengan memanjakan Tung Chie agar anak itu makin dekat dengannya dibanding dengan ibunya yang sangat keras dengannya.

Tzu His yang tidak tidak ingin kelak anaknya menjadi lemah akhirnya berusaha menjauhkan anaknya dari Tzu An. Orchid juga berusaha memutuskan segala hal tanpa meminta pertimbangan dari Le Tan Hung sehingga Le Tan Hung akhirnya mulai mendekati Tzu An. 
Putra mahkota yang sering melakukan  pertemuan secara sembunyi-sembunyi di luar kota dengan Tzu An akhirnya mulai mengenai dunia malam. Pada satu titik Orchid akhirnya menjodohkan anaknya dengan Akyu Chan, anak dari pangeran muda Ting Sao Chan. Namun Akyu Chan memiliki sifat seperti Orchid, dia keras serta berusaha membujuk raja untuk kepentingan politik, yang berakibat akhirnya Akyu Chan tewas bunuh diri karena paksaan dari Maharani. Kaisar Tung Chie atau Saoko akhirnya juga bunuh diri karena  begitu mencintai Akyu Chan.

Tzu An sendiri yang mulai melakukan pemberontakan untuk menguasai ibukota akhirnya berhasil digagalkan dan dijatuhi hukuman mati.
Sebenarnya saya sudah pernah membaca kisah dari Maharani Tsu Hsi ini karya Aanche Min dengan judul Orchid,tapi saya penasaran bagaimana pengarang  Indonesia meramu kisah sang ratu ini versi mereka. Dan memang ada sedikit perbedaan mengenai kisah mereka. Karya Anchee Min menurut saya nuansa gelap, Istana digambarkan sangat kejam dan berbahaya. Bagaimana Yehonala dibawa masuk ke Istana dan dibawa jalan jalan ke istana mengenai berbagai tempat, termasuk salah satu guci yang dulunya berisi seorang selir cntik jelita tapi karena dianggap dia begitu mendominasi kaisarbegitu kaisar wafat, maka sang selir langsung dipenggal kaki dan tangannya dan dimasukkan di guci tersebut sebagai peringatan bagi selir selir lain agar tidak coba-coba mendominasi kaisar.

Di novel karya Zhaenal, istana tidak terlalu gelap, dan bagaimana sejak awal Yehonala sudah mampu mencuri perhatian di istana, mampu mencuri perhatian ibu suri. Tapi novel in memberikan gambaran yang sama, bagaimana Yehonala adalah pribadi yang keras, dan sangat ambisius, didukung ibunya yang juga ambisius. Sementara itu Wang Yo Chai digambarkan pribadi yang lemah dan tidak terlalu tertarik dengan politik. Bahkan sejak awal tokoh yang kelak akan menjadi Tsu An ini tidak ingin tinggal di istana, dan hanya ingin hidup tenang, dan secara kebetulan dia akhirnya yang dipilih menjadi permaisuri karena dia adalah adik dari permaisuri sebelumnya, yaitu Ying Yu Lin.

Perbedaan   berikutnya adalah tokoh ibu suri, pada karya Anchee Min, Ibu suri bukanlah ibu langsung dari kaisar Hsien Feng, melainkan ibu dari Lee Tan Hung, tapi karena permaisuri sebelumnya meninggal maka dia naik menjadi ratu, walau dia ingin anaknya yang menjadi raja, tapi ratu sebelumnya yang sudah tahu bahwa anaknya lemah dan tidak secerdas Lee Tan Hung, maka memaksa sang kaisar agar kelak anaknya yang akan menjadi raja. Sementara di buku karya Zhaenal ini, ibu suri adalah ibu kandung dari Kaisar Hsien Feng.

Satu hal yang cukup mengagetkan saya adalah versi dari Zhaenal ini menceritakan Yehonala yang tidak segera mengandung sementara dia merupakan favorit Raja melakukan langkah ekstrim dengan mengundang kekasih masa mudanya, Lin Huang, untuk ke istana dan berbuah anak yaitu kelak yang kana menjadi putra mahkota. Sementara Wang So Chai memiliki anak perempuan. Di versi Anchee Min, Yehonala memiliki anak laki laki tapi dari benih Kaisar, sementara Wang So chai tidak memiliki anak, yang memiliki anak perempuan adalah salah satu selir yang lain yang akhirnya dibunuh karena dianggap melakukan guna guna sihir untuk mencelakakan Yehonala.

Ya, untuk menambah referensi tentang maharani Ci Xi , maka tidak ada salahya untuk membaca novel ini. Akhir kata selamat membaca.

No comments:

Post a Comment