Labels

Friday, January 16, 2015

Nujood, potret kehidupan gadis desa di Yaman



JUDUL Buku                       : Saya Nujood, usia 10 dan janda
Pengarang                          : Delphine Minoi
Tahun terbit                       : cetakan 7, 2013
Penerbit                              : PT Pustaka Alvabet Tangerang

                Apa yang kita pikirkan kalau mengetahui seorang gadis di bawah umur adalah seorang janda? Hmmm suatu hal yang aneh jika di Indonesia, tapi hal yang lumrah terjadi di belahan dunia yang lain seperti yang ada di buku ini.Buku ini kisah nyata yang dialami oleh  Nujood, gadis Yaman yang dipaksa untuk menikah saat usia 10 tahun oleh orang tuanya dengan setting tahun 2008 saat terjadi perceraian itu.

Buku ini menceritakan sekilas bagamana kondisi Yaman saat itu, tradisi yang berkembang,kehidupan di desa dan kota serta kehidupan social masyarakat di Sana a, ibukota Yaman, dimana kaum miskin begitu banyak.Negara Yaman merupakan salah satu Negara timur tengah yang penduduknya sangat miskin, sangat berbeda jauh dengan Arab Saudi, hal yang memunculkan keinginan banyak orang muda Yaman untuk mengadu nasib di Arab Saudi.
Keluarga Nujood pergi dari desanya Khardji karena suatu pertikaian dengan aggota desa , menuju Ke Sana, ibukota Yaman. Di sana keluarga mengalami hidup yang sangat pelik karena susahnya mencari pekerjaan sehingga banyak anggota keluarga yang menjad pengemis agar bisa bertahan hidup, kehidupan yang tidak dialami sebelumnya waktu masih di desa.


Untuk mengurangi jumlah mulut yang harus diberi makan (begitu kata abba, ayah dari Nujood) makaNujood dinikahkan dengan seorag pria yang usianya tiga kali lipat dari usianya, dimana seperti gadis yaman pada umumnya, mereka tidak memiliki hak untuk persetujuan, hanya menjawab ya dan ya. Dan Nujood pun kehilangan keperawanannya pada malam pertama, sementara janji awal adalah sang suami tidak akan menyentuh Nujood sampai Nujood mengalami Haid pertama kali. Begitu juga Nujood mengalami penganiayaan baik secara fisik dan mental dari suami dan ibu mertuanya.
Hal yang mengakibatkan Nujood akhirnya kabur dan nekat ke pengadilan untuk bercerai setelah meminta nasihat dari Dowla, Ibu Tiri Nujood. Dengan bantuan Shada, pengacara wanita , maka Nujood dapat bercerai dari suaminya, dan mengilhami gadis gadis lain di yaman untuk mengakhiri pernikahan di bawah umur, begitu juga dampak dari kasus Nujood yang meledak akhirnya pemerintah Yaman berusaha untuk membatasi keluarga besar seperti Nujood dengan cara seorang mengeluarkan undang undang dimanapria boleh menikah I lebih dari satu wanita apabila secara financial sang pria dapat membiayai hidup mereka,.
Ya, Nujood memiliki banyak saudara, ibunya pernah melahirkan 16 anak walau empat diantaranya sudah meninggal, disamping adanya ibu tiri alias istri kedua dari Abba yang punya lima anak, . Dowla yang sama sekali tidak diperhatikan lagi begitu mereka pindah ke Sana sehingga Dowla belajar menjadi mandiri untuk mencukupi kebutuhannya dan anak anaknya.
Buku ini juga menceritakan tentang tradisi mengunyah Khat, sejenis narkotika yang dilegalkan di Yaman, dan justru menjadi ritual social di yaman, walaupun tanaman ini sangat boros penyerapan air di tengah sebuah negeri yang gersang, namun di pertahankan karena pentingnya tanaman ini di lingkungan pergaulan, dan juga digunakan untuk mengatasi stress yang tinggi pada kaum pria di Yaman, termasuk ayah Nujood.
Belum lagi kisah Farez, saudara laki laki Nujood yang melarikan diri Ke arus barang seperti anak laki laki seusianya tidak tercapai, dan di yaman banyak sekali kasus perdagangan anak , suatu hal yang sangat dikuatirkan oleh Abba terhadap nasib anaknya itu, disisi lain salah satu alasan Abba untuk menikahkan Nujood agar kemungkinan Nujood untuk diculik dan dijual bisa di tepis karena kembali lagi kasus penculikan dan perdagangan anak marak terjadi di Yaman.
Dan Nujood meraih publisitas yang luar biasa mengingat sangat jarang seorang gadis menggugat cerai suaminya, apalagi seorang gadis yang ada di bawah umur, dimana Nujood hidup dalam suatu negeri yang sangat menjujung kaum pria dan melemahkan kaum wanita. Wanita adalah sosok yang tidak punya suara dalam keluarga, segala sesuatu  ditentukan laki laki Nujood juga tidak menyukai abangnya yang tertua, Mohammed karena posisinya sebagai anak laki laki tertua membuat dia seperti pengatur dan pemimpin di bawah ayahnya.
Yang jelas, buku ini lebih banyak menjelaskan mengenai situasi dalam keluarga Nujood dan situasi di Negara Yaman sendiri, sementara kisah penganiayaan keluarga suami Nujood terhadap Nujood justru sangat singkat diceritakan sehingga gambarannya kurang kuat. Tapi terlepas dari itu, biografi ini bisa menjadi penambah ilmu baru mengenai kehidupan social di salah satu Negara di Timur tengah sana. Selamat membaca.

No comments:

Post a Comment