Judul buku : Midnight Children
Pengarang : salman Rusdhie
Penerbit : Serambi
Kali ini saya akan mereview novel karya Salman Rusdhie yang berjudul Midnight’s Children. Sebenarnya novel ini sudah saya selesaikan sejak akhir Desember tahun 2020 kemarin, tapi kesibukan berpindah ke Surabaya membuat berpikir kembali (apalagi bukunya ada di kampung sana) tentang isi novel ini terasa cukup sukar.
Novel ini menceritakan
sosok Bernama Saleem Sinai yang memiliki suatu misi besar dalam hidupnya, tapi
sebelum melaksanakan misi itu, dia harus menceritakan banyak hal yang sudah
dipendam sangat lama mengenai kisah keluarganya kepada pembantunya, Padma.
Kisah
diawali bukan mengenai Saleem, tapi kakek Saleem, seorang dokter muda di
Kashmir yang bernama Aadam Aziz yang jatuh cinta pada pasiennya hanya dari
melihat sebuah lubang kecil untuk menguji kesehatan sang pasien, Naseem.
Pernikahan mereka sejak awal sudah diprediksi oleh ibu Aadam dari prilaku dan
pilihan Ayah Naseem yang ngotot agar anaknya diperiksa oleh Aadam, walau sudah
ada dokter wanita (semacam dokter wanita lah) di kawasan itu.
Mereka
kemudian pindah ke India. Pernikahan ini membuahkan 5 anak, masing-masing Alia,
Mumtaz, Emerald, Hanif dan Mustafa. Tiga anak pertama dikenal sebagai remaja
Batti. Di sisi lain, Aadam tertarik dengan gagasan gagasan politik tentang
india. Dia berteman dengan politikus bernama Mian Abdullah. Namun, kematian
Mian karena peristiwa politik, membuat sekretarisnya yang bernama Nadir Khan akhirnya
bersembunyi di ruang bawah tanah di rumah Aadam.
Persembunyian
yang lama membuat Nadir akhirnya menikahi Mumtaz untuk menyelamatkan hidupnya
agar tidak diusir oleh Naseem. Namun suatu peristiwa hebat terbuka dua tahun
kemudian saat diketahui kalau Mumtaz ternyata masih perawan.Emerald kemudian
pergi ke polisi untuk melaporkan keberadaan Nadir di rumahnya kepada MMayor
Zulfikar. Tetapi sebelum itu terjadi, Nadir melarikan diri dari rumah meninggalkan
Mumtaz.
Alia
akhirnya menikahi Mayor Zulfikar di tahun 1946 dan diikuti oleh pernikahan
Mumtaz dengan Ahmed Sinai di bulan desember 1946. Pernikahan Mumtaz dengan Ahmed
Sinai menyisakan kekecewaan dan kemarahan dalam diri Alia karena Ahmed Sinai
merupakan kekasih dari Alia. Mumtaz akhirnya mengganti namanya menjadi Amina Sinai
untuk melupakan masa lalunya. Hanya saja kelak, Amina tidak akan pernah bisa
melupakan Masa lalunya. Dia belajar mencintai suaminya sedikit demi sedikit,
tapi dia justru tidak bisa mencintai satu bagian tubuh dari suaminya yang bisa
membuat dirinya memiliki keturunan.
Pada saat
Amina hamil, dia menyelamatkan Lifafa Das, seorang Hindu yang akan dipukul
ramai ramai oleh penduduk kampung yang mayoritas Muslim. Lifafa Das kemudian
berjanji untuk membawa Amina menemui kerabatnya yang bisa meramal. Amina
menjadi sangat percaya dengan isi ramalan itu. Pada masa itu, konflik antara
hindu dengan Islam terjadi dengan sangat hebat.
Konflik menjadi
berkembang dengan adanya pembakaran usaha usaha milik warga muslim oleh kaum
Hindu, tak terkecuali usaha yang dijalankan oleh Ahmed. Ahmed dan Amina
kemudian berpindah ke Bombai (sekarang Mumbai) dan membeli rumah dari orang
Inggris yang bernama William Methwold. Pada suatu acara cocktail di kompleks
perumahan Methwold, dia mengundang badut akordion yang istrinya, Vanita, hamil
karena Methwold.
Amina dan
Vanita lahir di rumah sakit yang sama di waktu yang sama di tengah malam, yang
menandai hari kemerdekaan India. Tapi karena ulah seorang suster katolik yang
bernama Mary Pereira, maka dua bayi ini ditukar. Mary yang patah hati karena
ulah seorang pemuda katolik, berpikir bahwa tindakannya menukar dua bayi adalah
sebuah cara kecil untuk mengakhiri konflik
Hindu dengan Muslim saat itu.
Amina yang
sangat fokus pada Saleem membuat Ahmed mencari pelarian dengan para
sekretarisnya. Akibat suatu kebijakan politik, Ahmed akhirnya bangkrut .
Kasusnya memang berhasil di menangkan dan berbarengan dengan kelahiran si
Monyet kuning (adik Saleem). Sementara Saleem karena berdiri sebelum waktunya ,
maka kakinya menjadi bengkok.
Di tahun
1957, saat komunis menjadi oposisi terbesar di Mumbai, Saleem mengikuti Amina
diam-diam untuk menemui Nadir yang sudah berubah nama menjadi Qasim Khan,
pemimpin partai Komunis. Saleem yang ingin memberi hukuman kepada Amina secara
diam diam agar menjadi istri yang setia, pada akhirnya justru mencelakakan
hidup orang lain dan mengubah kompleks Methwold.
Di tahun
1958, Saleem di sekolah mendapat kekerasan dari gurunya yang bernama Zagallo
yang mengakibatkan rambut di tengah kepalanya tercabut dan zagallo kemudian
mengundurkan diri.Nasib sial juga mengikuti kala dia bertengkar dengan kedua
temannya, Colaco dan Fishwala yang mengakibatkan ujung jarinya putus hilang. Pendarahan
yang terjadi dan membutuhkan donor darah akibat pertengkaran Colaco dan
Fishwala akhirnya membuka kenyataan bahwa Saleem bukankah keturunana dari Ahmed
dan Amina. Hal yang menyebabkan konflik besar karena Ahmed menganggap Amina
berselingkuh dengan pria lain.
Akibat
konflik ini, untuk sementara tinggal dengan paman dan bibinya, Hanif dan Pia.
Pada fase ini, Saleem mulai memasuki masa puber dan terlihat nyata saat melihat
dada Pia, namun tidak disadari oleh keluarganya karena Saleem masih memakai
celana pendek.Saleem akhirnya dijemput kembali oleh Amina setelah 5bulan
berlalu.
Karir Pia sebagai
artis yang mulai meredup ternyata diakibatkan oleh Homi Cotrack yang
meninggalkannya dan menjalin hubungan rahasia dengan Lila Sabarmati. Saleem
mengirim surat anonym kepada Komandan Sabarmati yang berakibat matinya Pia dan
Homi. Kematian dua penghuni perumahan Metwold membuat satu persatu rumahnya dijual
dan hanya menyisakam rumah milik Ahmed Sinai.
Kematian
Cotrack membuat Hanif menjadi stress karena dia hidup dari menulis naskah untuk
Cotrack yang merupakan sutradara (walau naskahnya tidak pernah dipakai, tapi
entah satu dan lain hal, tapi dugaanku karena Cotrack sebelumnya memiliki
affair dengan Pia, sehingga dia tetap mendapatkan gaji dari Cotrack). AKhirnya
Hanif memutuskan bunuh diri . matinya Hanif membuat seluruh keluarga Aadam Aziz
berkumpul di Mumbai dan tinggal di rumah Sinai selama masa perkabungan 40 hari.
Selama masa perkabungan ini, Marry Pereira yng terus menerus dikejar dosa dan
perasaan ketakutan akhirnya membuka rahasia yang sudah dipendamnya selama ini
bahwa dia menukar Saleem dengan Siva, anak Amina dengan anak Vanita.
Walau
rahasia sudah terbongkar, tapi Saleem tetap dianggap sebagai bagian dari Aziz. Seluruh
keluarga akhirnya pindah ke Pakistan dari tahun 1958-1962) meninggalkan Ahmed
Sinai seorang diri di Mumbai. Selama 4 tahun di Pakistan, Saleem melihat
bagaimana ada penghianatan militer yang melibatkan pamannya, Zulfikar. Monyet
kuning berubah drastic menjadi seorang penyanyi dengan nama Jamila Biduanita
namun dengan menggunakan cadar yang menutupi seluruh tubuhnya karena permintaan
keluarga.
Di tahun
1962, mereka(keluarga Sinai) kembali ke Mumbai karena Ahmed sakit jantung. Pada
saat inni hubungan antara Ahmed dan Amina menjadi pulih. Pada saat itu terjadi
perang dengan Cina di kawasan Himalaya.
Di tahun
1963, seluruh keluarga kembali ke Pakistan termauk Ahmed. Jamila menjadi
seorang penyanyi terkenal dengan bersembunyi di balik cadarnya sementara Ahmed
mendirikan pabrik handuk dengan nama Amina Brand dan kembali mencintai Amina.
Saleem yang semakin dewasa menjadi semakin tertarik dengan Jamila, apalagi
mereka kenyataannya mereka tidak memiliki hubungan darah. Amina sendiri mulai
hamil untuk ketigakalinya tapi hidupnya dalam ketakutan. Situasi saat itu ,
pabrik Amina brand mulai mengalami kebangkrutan, sementara Saleem dan Jamila
mulai menjaga jarak satu dengan yang lain. Pada waktu itu tahu 1964, pemilu
dimenangkan oleh Ayub Khan.
Saat
terjadi perang India Pakistan di tahun 1965, Zafar, anak Zulfikar dikirim ke
Rann Kutch yang merupakan wilayah sengketa. Disana dia bertemu dengan para
penyelundup yang ternyata dari ayahnya sehingga Zafar akhirnya pulang dan
membunuh ayahnya, sementara Emerald akhirnya pergi ke Inggris untuk tinggal
bersama perwira brigadier Dodson. Perang antara India Pakistan berakhir dengan
kematian Ahmed dan Amina serta anggota keluarganya yang lain.
Salem
kemudianikut perang dengan menjadi tentara dan ditugaskan ke Bangladesh untuk
mngamankan Pakistan. Saat di Bangladesh, Saleem bersama dengan 3 prajurit
remaja (ayoob, Farooq, Shaheed) terjebak dalam hutan Sundarbans sebelum
akhirnya bisa keluar dari hutan di tahun 1971 atau terjebak selama 7 bulan,
namun 3 temannya yang lain tidak berhasil selamat.
Saleem
kemudian melarikan diri dengan status sebagai penjahat perang (eh dengan status
atau melarikan diri dari status penjahat perang ya, aku lupa) dan pergi ke
Delhi untek ke rumah pamannya, Mustapha Aziz. Di Delhi, dia baru tahu kalau
seluruh keluarganya di Pakistan sudah tewas karena perang. Haya Mustapha yang
tersisa dari ketturunan Aziz. Sementara itu, Jamila lenyap setelah berani
mengkritik Butto (mungkin setelah mendengar berita kematian Saleem di
Bangladesh).
Saleem
tinggal di rumah pamannya selama 420 harisebelum akhirnya diusir dari rumah dan
putus hubungannya dengan pamannya karena skandalnya dengan Parvati . Diakeluar
dari rumah pada tahun 1973. Saleem hidup di perkampungan miskin tempa Parvati
tinggal yang dipimpin oleh Gambar Singh, namun dia tidak tertarik menikahi
Parvati. Akhirnya Parvati terpikat dengan Siva yang sudah menjadi polisi Mayor.
Seorang polisi yang memiliki skandal dengan para wanita kelas atas.
Namun saat
Parvati hamil, dia dicampakkan kembali ke kampung kumuh itu. Saleem akhirnya
menikahi Parvai untuk melindungi namanya. Parvati akhirnya melahirkan anak yang
diberi nama Aadam Sinai di tahun 1975. Seorang anak yang benar benar keturunan
dari Aadam Aziz walau statusnya dari keturunan Sinai yang bukan keturunan Sinai
(nah bingung kan omongnya gimana)
Di masa itu
sang janda (sebutan untuk sang pemimpin india saat itu) memerintahkan
penggusuran pada kampung miskin tempat saleem tinggal. Saleem kemudian
tertangkap dan disterilisasi paksa (pada masa itu Indira dikenal dengan
kebijakannya sterilisasi paksa setelah aku browsing browsing karena Bahasa di
novel ini terlalu tinggi hehehe). Kemudian, Saleem Bertemu kembali dengan Gambr
Singh dan anaknya Aadam Sinai tapi tidak ada keberadaan Parvati disana.
Mereka
bertiga kemudian pergi ke Bobai untuk menantang penakluk ular yang dianggap
lebih hebat dari gambar Singh di Midnight Confidential Club (MCC) sert meraih
kemenangan. Di Mumbai itu, saat merasakan Chutney hijau (makanan india) Saleem
mencari tahu pabrik pebuatnya karena rasa yang sangat khas. Disana dia bertemu
dengan Padma dan bertemu dengan sang manajer yang ternyata adalah Mary Pereira
alias Nyonya Braganza. Terus, apa misi dari Saleem yang harus diselesaikan? Baca
sendiri ya, masa mau diceritakan sampai akhir.
Awal mendapat
hadiah buku ini saya agak bingung apakah
saya mau membaca atau tidak, selain karena sangat tebal, gaya bahasanya itu apa
ya istilahnya, sangat sastra banget, menurutku lho. Jadi gak ringan. Tapi
begitu mulai membaca dari halaman satu, walau kita seperti diajak berimajinasi
antara nyata dan tidak, tapi mulai bisa menikmati isi buku ini. Walau dalam
banyak hal, aku harus mengernyitkan dahi degan berbagai kisah spiritual yang
aku kira masak sih gitu? Membingungkan.
Judul anak
anak tengah malam, akrena konteksnya saat itu ada sekitar 500 anak yang lahir
tepat tengah malam dari pukul 00-01 pada saat lahirnya India sebagai suatu
negara tersendiri. Anak anak ini diceritakan memiliki keahlian masing-masing
dan mampu berkumpul berkomunikasi satu dengan yang lain dalam pikiran mereka. Tapi
yang menjadi titik fokus utama adalah Saleem , Siva, dan juga Parvati.
Saya jadi
tahu bagaimana kerasnya kehidupan Siva sebagai
anak orang miskin (padahal dia kan sebenarnya anak Sinai) tapi dia tidak
mau menerima takdirnya begitu saja sebagai seorang miskin. Saat Siva masih
balita diceritakan ayahnya akan menghancurkan lututnya agar Siva bisa menjadi
pengemis dan menghasilkan uang dalam jumlah besar saat sudah bertambah umurnya.
Namun, dengan kekuatan diri, Siva mampu mencegah penghancuran lututnya , suatu
bentuk kemauan keras untuk tidak menyerah begitu saja. Siva tumbuh menjadi
pribadi yang sangat keras (jadi teringat film India yang brjudul apa ya, ada
kata million dollar gitu lah, yang masuk nominasi Oscar, dimana anak anak
perkampungan kumuh di India, sengaja dibutakan matanya agar mereka jadi
pengemis yang baik)
Kelahiran Saleem
dan Siva sendiri menurutku merupakan suatu bentuk ilustrasi dari kelahiran
duanegara yang berasal dari satu wilayah yang sama namun dengan identitas yang
berbeda, islam dan Hindu. Belum lagi sosok Methwold , aku merasa keberadaanya
tidak bisa digantikan oleh sosok lain. Bagiku Methwold adalah ilustrasi dari
bangsa barat (inggris) yang akan meninggalkan tanah jajahannya sehingga dia
memberikan kompleks pemukimannya kepada para warga india. Dia membuat suatu
syarat bahwa sebelum kemerdekaan, para warga india yang tinggal di kompleks
pemukimannya tidak boleh mengganti, memindahkan seluruh barang miliknya dan
harus terbiasa hidup dengan budaya itu. Bagiku itu seperti suatu ilustrasi
bahwa sebelum India merdeka, para warganya harus mau tidak mau menerima
kebudayaan inggris sebelum akhirnya mulai menggantinya sesuai kultur mereka
saat kemerdekaan sudah terjadi.
Berbagai kisah penting hidup Siva selalu
terkait dengan peristiwa peristiwa penting yang terjadi di India dan Pakistan,
mulai dari kemerdekaan India, pecahnya India Pakistan, pecah perang India Cina,
pecah perang Pakistan Bangladesh, serta kebijakan penting yang dilakukan oleh Indira
Gandhi. Jadi sedikit banyak menambah informasi penting situasi sejarah kala
itu.
Kala
menyebut Salman Rusdhie selalu teringat
dengan novelnya yang berjudul ayat-ayat setan, tapi tidak pernah bisa melihat
bukunya sih, namun saya jadi penasaran isinya seperti apa, mengingat gara gara
novel ini, Rushdie mendapatkan fatwa hukuman mati dan dia harus hidup
bersembunyi kala itu. Tapi justru karena citra dia gara gara novel ayat-ayat
setan itulah yang memuatsaya mau menerima novel ini dari seorang teman dengan
berpikiran bahwa isinya yang banyak memuat kritik kritik social tentang apa
yang terjadi di India.
No comments:
Post a Comment