Kali ini saya akan membahas film perang yang berdasar kisah nyata perang di Jangsari,Korea Selatan dan tayang di tahun 2019. Film ini disutradarai oleh KwakKyung Taek serta dibintangi oleh Choi Min Ho, Kim Myung Min serta Megan Fox. Kisah film ini sendiri diadaptasi dari kisah nyata The Battle of Jangsari yang terjadi selama dua hari dari tanggal 14-15 September 1950.
Film ini menceritakan 772 tentara pelajar yang rata rata baru berusia 17 tahun dikirim ke Jangsari pada malam hari dengan menggunakan kapal Moonsanho dan baru mendapatkan pelatihan selama 2 minggu saja. Pasukan yang dipimpin oleh Lee Myong Jun ini memiliki misi untuk menguasai Pantai Jangsari yang diduduki oleh Tentara Korea Utara. Tujuan dari misi ini untuk menipu Korea Utara Bahwa mereka akan melancarkan invasi dari sana. Sementara pertempuran yang sebenarnya baru terjadi di Incheon satu hari kemudian.
Mereka
memang berhasil menguasai Jangsari, namun Pasukan Korea Utara kemudian menyerbu
kembali dengan pasukan yang lebih besar. Selama menguasai Jangsari, mereka
dilanda kelaparan hingga kemudian ada pengiriman dari tentara Amerika melalui Helikopter.
Pada saat
penjemputan tentara pelajar melalui jalur Laut, posisi kapal yang jauh dari
pantai membuat mereka terjepit,sementara itu pasukan Korea Utara sudah mulai
mendesak para tentara pelajar di sekitar pantai Jangsari.
Film ini
mengetuk hati saya bagaimana tentara pelajar maupun tentara musuh sama sama
masih remaja dan dipaksa untuk berperang Sosok tentara Korut, Sang Ho yang merupakan
orang Korsel namun harus memakai seragam Korut karena dipaksa oleh tentara
Korut cukup menyedihkan, karena tentara Sang Ho akhirnya tewas juga di tangan peluru, setelah dia
menembakkan ratusan peluru terhadap tentara Korsel
Kisah cinta
juga muncul disini , antara Gok Man Deuk dengan Moon Jong Nyu. Jong Nyu
merupakan seorang gadis yang terpaksa menggantikan saudara kembarnya,Jong Sik ,
karena Jong Sik merupakan satu-satunya lelaki generasi ke 7 dalam keluarga
mereka, sehingga lebih baik Jong Nyu yang menyamar menjadi laki-laki. Kita bisa
melihat sekilas bahwa dalam budaya Korea,
ada keluarga-keluarga yang berupaya mempertahankan keturunannya bila
yang tersisa hanya satu lelaki saja.
Malamnya, Pada
saat Pasukan dibawah pimpinan Sung Pil mencari makanan di desa terdekat, dia
bertemu dengan tentara Korea Utara yang ternyata adalah sepupunya, Jae Pil. Namun
baku tembak terjadi sehingga mereka membawa tentara Korut (termasuk Jae Pil) yang
masih hidup untuk kemudian dilepaskan saat posisinya sudah jauh dari desa.
Akibat
kesalahpahaman yang dilakukan oleh ha Ryun, seluruh tentara Korut yang mereka tawan
tewas terbunuh. Sosok ha Ryun ini memang menyebalkan sejak awal, merasa paling
hebat, dan iri dengan posisi Sung Pil yang lebih dipercaya oleh Kapten Lee
Myong Jun. Namun, saat Ha Ryun meminta maaf pada Sung Pil, maka diketahui bahwa
latar belakang keluarganya yang tidak pernah menganggapnya membuat dia ingin
dikenang dan dianggap pahlawan oleh keluarganya.
Pada saat
kapal menjemput tentara pelajar, ada banyak yang menjadi korban karena kapal
yang tidak bisa mendekat ke Pantai,
sementara pasukan Korut terus menyerang. Orang –orang yang awalnya akan dikirim
ke kapal utama karena terluka , ternyata juga tidak bisa masuk karena pintu kapal
sudah tertutup. Lee Myong Jun menggunakan jarring yang di sisi kapal agar
mereka bisa naik.
Paa tentara
yang fisiknya masih kuat ada di garis belakang menahan serbuan tentara Korut,
termasuk diantaranya Sung Pil dan Ha Ryun.
Perang
selalu membawa dampak baik secara fisik maupun psikologis. Orang-orang yang
kehilangan kerabatnya, kehilangan orang yang dicintai, itu sangat menyedihkan.
Adegan Jong Nyu terlepas dari genggaman tangan Man Deuk saat berusaha naik
kapal merupakan sebuah kisah pilu bagaimana dua orang yang mencinta pada
akhirnya terpisah.
Akhir kata,
selamat menyaksikan.
No comments:
Post a Comment