Apa yang
menarik dari sosok Manikarnika ini? Sebelum menonton film ini saya langsung
browsing untuk membaca kisah hidupnya, dan ternyata kisah hidupnya memang
sangat menarik untuk diangkat menjadi sebuah film. Sosok ratu India yang
memimpin perjuangan melawan Inggris di tahun 1857-1858.
Film
diawali dengan kelahiran Manikarnika kecil di Varanasi tahun 1828 yang sejak
bayi sudah diramal akan menjadi nama yang bersejarah. Manikarnika sebagai
seorang gadis sudah menunjukkan perilaku yang berbeda dengan gadis pada
umumnya. Dia tumbuh menjadi gadis yang pemberani, ahli bertarung. Hal ini
menarik perhatian Dixit Ji, dari Jhansi untuk menikahkannya dengan raja Jhansi,
Gangadhar Rao yang sedang terancam kerajaannya oleh Pihak Inggris.
Setelah
pernikahan,Manikarnika mengubah namanya menjadi Laksmi Bai. Sebagai seorang ratu
dia tidak mau terjebak dengan kehidupan tradisional seoarang ratu pada umumnya,
tapi justru sanga tertarik dengan kehidupan politik di kawasan Jhansi dan
sekitarnya. Dia menyadari bahwa Inggris bertindak sewenang-wenang terhadap
rakyat. Tidak ada yang berani menentang Inggris, bahkan suaminya sendiri harus
menundukkan kepala kala pejabat inggris, Kapten Gordon, datang menghadap. Hanya
Laksmi yang tidak mau melakukan hal itu.
Tindakan
Laksmi yang berani menentang kesewenang-wenangan Inggris menjadi ancaman bagi
inggris. Ancaman Laksmi bukan hanya dari dari luar, tapi juga dari dalam istana
yang menginginkan tahta kerajaan. Bayinya, Dhamodar dan juga suaminya meninggal dalam waktu yang
hampir bersamaan (sejarah menduga bahwa mereka diracun oleh Sadasiv Rao).
Sesudah
kematian Dhamodar, raja dan ratu (terpaksa) akan mengadopsi anak dari Sadasiv
Rao di aula istana dengan dibacakan pengumumannya oleh Pihak Inggris (dari sini
sudah terlihat bagaimana tekanan inggris terhadap Jhansi). Tapi sebelum itu
resmi, ada anak kecil bernama Anand Rao
yang melangkah ke arah Laksmi karena mencari ibunya. Laksmi yang masih
terguncang dengan kematian anaknya langsung mengangkat anak itu dan menyebutnya
Damodhar. Raja yang melihatnya akhirnya membatalkan pengangkatan anak Sadasiv
menjadi putra mahkota dan mengangkat Anand Rao menjadi putra mereka dengan nama
dhamodar. Hal yang membangkitkan amarah Sadasiv.
Sesudah
Raja Jhansi meninggal, Laksmi menolak cara tradisional dimana dia memasuki
kehidupan seoarang janda pada umumnya, tapi justru memikul tanggung jawab
menjadi ratu di Jhansi. Laksmi juga akhirnya mengobarkan semangat untuk melawan
Inggris hingga akhir hayatnya.
Tokoh Sadasiv
Rao digambarkan menjadi tokoh yang licik dan ambisius. Demi tahta, dia rela
untuk meracuni anak dan suami Laksmi Bai. Demi tahta juga dia rela berkomplot
dengan Inggris, dan juga memberitahu jalan rahasia untuk masuk ke benteng Jhansi.
Sadasiv memfitnah Laksmi Bai dengan membunuh rombongan orang inggris untuk membangkitkan
amarah Inggris (Inggris sebenarnya tahu kalau itu adalah ulah Sadasiv, tapi
mereka jadi punya alasan untuk menyerang Jhansi). Walau akhir nya dia
disingkirkan oleh Inggris karena dianggap sudah tidak berguna sih . hmmm trik
dimanapun sama ya, sesama orang jahat kalau satu pihak sudah tidak berguna maka
ditinggalkan.
Sosok
Laksmi Bai ini benar benar sosok wanita tangguh. Kangana Raut mampu memerankan
wanita ini dengan baik. Ekspresi kemarahan, keberanian dari Laksmi Bai terasa
dengan kuat. Laksmi Bai digambarkan sebagai wanita yang sangat pemberani. Sejak
muda dia berani membunuh harimau. Dia mampu menundukkan kuda liar di Istana
yang bahkan tidak seorangpun lelaki di Istana mampu menundukkannya. Dia juga
jago bertarung menggunakan senjata, sesuatu yang jarang di miliki oleh wanita
india.
Keberanian
Laksmi Bai juga muncul kala dia berani menatap langsung Kapten Gordon, disaat
semua orang di istana harus menundukkan kepala. Dia berani menentang ibu suri
agar dia mengurusi dapur istana selayaknya ratu, bukan malah blusukan (pake istilah sekarang hehehe)
untuk mengetahui kehidupan rakyat Jhansi. Keberaniannya juga diuji kala dia
sebagai seorang janda harusnya turun tahta dan berperilaku menjadi seorang
janda di India pada umumnya (tanda dia adalah janda, rambutnya harus dipotong
gundul seperti mertuanya). Pihak inggris mengira bahwa dia sudah ditundukkan
kala suaminya meninggal karena seorang janda tidak punya kekuatan lagi. Tapi
Laksmi berbeda, dia menolak memasuki kehidupan seoarang janda dan tetap
melangkah menjadi Ratu Jhansi.
Dari sini,
Laksmi bagi saya merupakan sosok yang mendobrak tradisi dan budaya yang sudah
ada. Pada saat pertama masuk istana dan dia naik kuda liar, mertuanya sudah
kuatir bahwa dia akan membawa perubahan di istana, tapi sang Raja Jhansi
menganggap bahwa perubahan itu memang diperlukan di istana. Ibu Suri yah,
seperti wanita tua pada umumnya yang sangat mematuhi tradisi serta aturan
istana dengan ketat, makanya dia kaget dengan prilaku Laksmi Bai.
AKu suka Raja
Gangadhar Rao. Sosok raja yang menurutku dia frustasi dengan dirinya. Sosok
yang merasa kalah dengan Inggris tapi tidak mampu berbuat apapun.sosok yang
kurang powerfull dalam memerintah dan mengambil keputusan. Mungkin karena situasi
inilah Dixit Ji mencarikan gadis pemberani dan kuat seperti Laksmi untuk
mendampinginya. Dan mereka berdua dengan segera bisa terbangun chemistry yang
sangat kuat. Sama sama menyukai buku, politik dan keahlian bertarung
menggunakan senjata. Aku melihat kegembiraan terpancar dari Gangadhar Rao
karena mendapatkan istri yang bisa menyeimbangkan dirinya.
Ada momen
pertempuran yang menurutku cukup menarik karena melibatkan suatu kepercayaan di
dalamnya. Sewaktu benteng Jhansi ditembaki oleh meriam, pasukan Jhansi tidak
ada yang berani menyerang balik hanya gara –gara meriam pasukan Inggris
meletakkan posisinya di dekat kuil. Menembaki meriam itu sama saja
menghancurkan kuil. Jadi ingat Snock Hurgronje disini. Penting sekali bagi
penjajah atau siapapun dalam menundukkan lawan harus mengetahui social budaya
masyarakat setempat.
Seperti
inggris yang memahami bahwa tidak mungkin pasukan Jhansi berani menyerang
meriam yang berada di belakang kuil. Atau bagaimana mereka meremehkan status
Laksmi Bai setelah meninggalnya Gangadhar Rao mengingat budaya saat itu tidak
memungkinkan seorang janda memiliki peranan yang sangat kuat dalam hal ini
tetap memerintah menjadi ratu. Yah, mereka tidak mengira saja bahwa Laksmi akan
mendobrak tatanan budaya yang sudah mengakar kuat ini.
Saat
berperang melawan Inggris, sadar bahwa mereka kalah jumlah pasukan, maka Laksmi
merekrut dan melatih para wanita untuk ikut dalam peperangan. Sesuatu yang beda
menurutku karena peperangan identic dengan para lelaki. Ini juga merupakan
suatu dobrakan yang dilakukan oleh Laksmi.
Damodar
sendiri hidup sampai usia 58 tahun dan meninggal karena sakit berkepanjangan
dan kemiskinan. Sementara di tahun 1870, ratu inggris memberikan hukuman mati
pada Sadasiv Rao.
Film ini
disutradari oleh Kangana Raut sendiri serta diproduksi oleh ZEE studio dan
rilis di tahun 2019.Selain dibintangi oleh Kangana Raut, film ini juga
dibintangi oleh Atul Kulkarni, suresh Oberoi serta Ankhita Lokhande. Sebagai
suatu film berlatar sejarah perlawanan India terhadap Inggris, menurutku film
ini menjadi rekomendasi yang cukup bagus untuk ditonton dan sayang untuk
dilewatkan begitu saja.