Labels

Saturday, March 12, 2016

Belajar kepemimpinan dari Ignasius Jonan



Judul buku                                          : Leadership ala Ignasius Jonan
Penulis                                                 : Fitria Zelfis
Penerbit                                              : Cemerlang publishing
Tahun terbit                                       : 2015
Tebal halaman                                   : 256 halaman
Mendengar nama Jonan,langsung pikiran saya teringat dengan kereta api, ya, bagaimana dia mampu mengubah suatu perusahaan yang merugi menjadi laba pada tahun berikutnya di tahu 2009, maka tanpa piker panjang saya langsung meminjam buku ini di perpustakaan kota Yogyakarta.
Buku ini tidak mendasarkan pada hasil wawancara secara langsung, tapi berdasarkan berbagai sumber media massa, dimana dari berbagai kutipan kutipan tersebut maka sang pengarang secara umum menyimpulkan seperti apa sosok Jonan itu. Dan Fitria mampu melakukannya dengan baik, apalagi sebelumnya dia sudah pernah berpengalaman membuat buku yang juga memiliki model yang sama dengan buku ini yaitu leadership ala Jokowi (2012) dan leadership ala Dahlan Iskan (2012),, maka hasil riset yang dilakukannya tentu saja patut dihargai.

Saya selalu berpikir jonan orang yang hebat, bagamana tidak, dia berani ambil keputusan menjadi pemimpin tertinggi PT. KAI padahal dia bukanlah orang KAI, dia memiliki dasar finance, tapi dia berpikir maju bahwa dua hal ini hampir sama yaitu sama sama bergerak di bidang pelayanan, maka dia berpikir bagaimana bisa memajukannya. Awal dia masuk ke perusahaan PT. KAI, perusahaan tersebut merugi bertahun tahun  (2008) tapi setahun berikutnya dia mampu membuat perusahaan ini menjadi untung besar (2009) . suatu hal yang sangat fantastis bagi saya mengingat background Jonan bukanlah di bidang sarana transportasi.
Langkah yang dilakukannya tentu mengubah mentalitas bagian dalam dulu, bagaimana dia menentang segala bentuk politik dalam perusahaannya, bahwa perusahaan ya perusahaan, bukanlah tempat untuk bermain politik, termasuk perekrutan pegawai baru tentu saja dia mulai membenahi bahwa pegawai baru haruslah orang yang benar benar kompeten, bukan siapa dibawa oleh siapa, dank arena jabatan keluarganya apa. Perlahan tapi pasti dia mengikis budaya politik dalam perusahaan.
Dia juga berpikiran maju bahwa proses pembangunan itu tidak hanya untuk wilayah Jawa saja, tapi juga haruslah Indonesia, maka dia sangat getol mendorong infrastruktur dalam hal ini sarana transportasi di kawasan Kalimantan, Sulawesi dan Papua, walaupun juga tetap mengalami kendala. Dia juga mengungkapkan ketidaksetujuannya mengenai kereta cepat Bandung Jakarta, karena bagi dia, Indonesia bukanlah Jawa semata tapi juga meliputi pulau pulau lain, maka semua pulau juga harus dibenahi. (walau akhirnya kita tahu bahwa kereta cepat Jakarta bandung tetap dilakukan sekarang ini) mengingat uang yang digunakan adalah uang negara.
Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan yang awalnya terus merugi dan dana subsidi yang kecil dari pemerintah, maka Jonan awalnya juga meningkatkan kualitas pelanggan dengan jalan melakukan tiket berbayar. Hal ini untuk mengurangi uang yang hilang karena banyak orang yang beli tiket dan berdiri tapi uang tidak ada dan juga membikin tidak nyaman pengguna kereta api. Begitu juga dia dan semua karyawan member contoh bahwa kalau mau naik kereta api harus berbayar. Dengan jalan ini setidaknya masyarakat diedukasi bahwa perusahaan PT.KAI juga tertiba. Selain itu Jonan menerapkan tiket online karena jaman sudah berubah. Hal ini menunjukkan pemikirannya yang mampu beradaptasi, bahwa teknologi dapat digunakan untuk memangkas waktu. Masyarakat tidak perlu selalu datang ke stasiun hanya untuk membeli tiket, tinggal menggunakan fasilitas internet maka semua akan jadi.
Jonan juga selalu berpikir tentang kenyamanan pelanggan, contohnya penerapan tariff 40 batas bawah untuk penerbangan agar maskapai tidak jor joran perang harga  murah sehingga mengabaikan keselamatan pelanggan. Hal yang mungkin bisa disalah tafsirkan bagi pengguna pesawat yang biasa menggunakan tiket murah, tapi Jonan memandang dari keselamatan penerbangan mengingat ada korelasi antara harga murah dengan perawatan pesawat.
Contoh lain bagaimana Jonan peduli dengan pelanggan adalah memerhatikan keselamatan pelanggan di kereta api. Sebelumnya banyak orang yang nak di atap kereta api dengan berbagai macam alasan dan beberapa kali muncul terjadi insiden kematian para penumpang tersengat listrik saat di atap KRL jabodetabek. Maka Jonan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan menghilangkan budaya itu.
Langkah lain adalah Jonan berani karena benar saat dia berusaha mengambil alih semua asset PT. KAi yang dikuasai oleh swasta. Bagi Jonan, semua asset ini harus kembali  menjadi asset negara karena kalau dibiarkan maka akan meluas. Ada beberapa asset yang kembali tapi ada asset yang tidak bisa kembali karena berurusan dengan pihak swasta. Bagi Jonan bukan masalah kalah menang, tapi usaha, bahwa Negara jangan sampai ditundukkan oleh pihak swasta, karena kalau itu terjadi kewibawaan ngara akan runtuh.
Pelanggan juga dimanjakan, lihat saja, sekarang tidak ada lagi kereta api ekonomi biasa, semua menggunakan AC, juga warung dan kios di dalam stasiun di usir, karena itu tanah milik negara dan digunakan untuk memperluas parker, atau memperluas peron. Begitu juga pengantar tidak lagi boleh masuk ke stasiun, agar dalam stasiun tidak berjubel jubel, tapi yang ada di sana adalah para penumpang.
Mengingat Jonan bukalan orang yang berasal dari golongan politik membuatnya bebas bergerak. Bagi dia tidak perlu dipecat jika gagal dalam pekerjaan, tapi dia akan mengundurkan diri karena tidak mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Bagi saya ini merupakan contoh integritas, seorang pemimpin yang memegang teguh amanah yang diberikan. Jadi teringat dengan para pemimpin atau anggota dawn dari negara lain, misalnya Jepang yang selalu mundur kalau ada kasus besar yang dapat mencemarkan nama partainya. Kalau Di Indonesia, jarang melihat kasus seperti itu.
Jonan juga berusaha meningkatkan kinerja karyawannya dengan meningkatkan kesejahteraan mereka karena sebelumnya perusahaan PJ. KAI dianggap memberikan kesejahteraan yang kurang. Walau kesejahteraan meningkat tapi Jonan juga mendorong mereka agar memberikan layanan terbaik. Cara berpikir Jonan adalah seperti perusahaan swasta, sangat berbeda dengan mentalitas karyawan PJ Kai sebelumnya yang berpikir, kalau mau ya ambil, kalau gak, terserah. Jonan berpikir bahwa itu tidak akan bertahan lama karena kelak pasti akan muncul pesaing pesaing yang lebih peduli terhadap pelanggan, kebetulan saja sekarang PJ. Kai masih menjadi satu-satunya perusahaan transportasi kereta api.
Jonan juga menerapkan piket bagi semua karyawan tanpa terkecuali, di perusahaan juga ada reward dan punishment yang bertujuan agar setiap karyawan memberikan standari yang terbaik, dan salah satu reward yag diberikan adalah belajar ke luar negeri. Bagaimana totalitas Jonan dalam bekerja dapat dilihat dari berbaga komentar rekan rekannya bagamana dia gila kerja, bahkan pernah ada foto yang menyebar luas bagaimana tidur di dalam kereta api. Bagi sebagian orang itu adalah suatu bentuk pencitraan, tapi bagi saya pribadi itu menunjukkan bahwa Jonan memang benar benar pekerja keras demi memajukan perusahaan yang dia pimpin.
Kepeduliannya tentang keindonesiannya juga dia tunjukkan bahwa dia sudah punya planning dalam setahun akan mengunjungi seluruh wilayah Indonesia dan melihat masalah apa yang dihadapi dan solusi apa yang bisa dilakukan. Dari yang saya baca dari buku ini, Jonan selalu berfokus pada solusi dan solusi, bukan berfokus pada masalah dan hambatan.
Buku ini terdiri 17 bab yang setiap babnya menjelaskan karakteristik dari kepemimpinan Jonan dan contoh bukti apa yang menunjukkan sikap tersebut yang beberapa sudah saya tulis di atas. Menurut saya , buku ini sangat baik untuk dibaca untuk menyelami kepemimpinan, apalagi jika anda adalah orang yang diminta menjadi pemimpin suatu perusahaan yang anda belum pernah memegang di bidang tersebut.. akhir kata selamat membaca.

No comments:

Post a Comment