Labels

Friday, November 14, 2014

Biografi Kaisar Terakhir Tiongkok



KISAH HIDUP KAISAR TERAKHIR CINA
Judul buku                          : The last Emperor
Tahun terbit                       : cetakan ketiga, tahun 2010
Penerbit                              : Serambi Ilmu Semesta Jakarta
Jumlah halaman               : 453 halaman
              
  Buku ini merupakan buku autobiografi dari kaisar terakhir Cina dari dinasti Manchu, Pu Yi, atau juga Henry Pu Yi. Membacanya seperti membaca seseorang yang tidak tahu apa apa namun berada di jaman keemasan terus kembali lagi menjadi orang bawah.sebuah kisah tragis dari seorang yang pernah berada di atas dengan segala kekayaan namun akhirnya hanya menjadi orang yang biasa.
Yah, itulah Pu Yi, seorang raja yang dipilih Oleh Janda permaisuri Tzi His untuk menjadi penerus kaisar dengan usia yang sangat muda, yaitu 4 tahun. Buku ini menceritakan kisah dari sejak terpilihnya Puyi, masa kecilnya, pengasingannya di Manchukuo, Di unisoviet, proses pencucian otak selama Komunis berkuasa di Cina hingga akhirnya dia menjadi orang biasa.
Buku ini terbagi menjadi enam bab. Bab pertama mnceritakan masa kecil Pu Yi sejak di nobatkan menjadi kaisar Cina. Bagaimana gaya hidupnya, kedekatannya dengan para ibu yang merupakan selir tinggi raja raja sebelumnya, ibu susunya, hingga para kasim di dalamnya, bagaimana hubungan Pu Yi dengan para tutornya dan tutor berkebangsaan inggris Reginald Johnston yang sangat memengaruhi pikirannya.
Bab kedua menceritakan masa muda PU Yi, bagaimana dia mulai menjalankan restorasi singkat, bagaimana dia memilih istrinya yang itu juga merupakan campur tangan dari para selir tinggi yang berusaha menempatkan pilihannya masing masing, termasuk di dalamnya ada perselisihan keluarga. Diceritakan pula bagaimana departemen rumah tangga sangat korup dan PU Yi berusaha untuk menata kembali departemen yang sudah sangat korup sejak jaman dulu namun harus melalui banyak hambatan.
Bab ketiga menceritakan tentang pengasingan PU Yi dari Kota terlarang, karena pemerintahan yang mengalami perubahan maka Pu Yi terpaksa tinggal untuk sementara di daerah kedutaan Jepang . kemudian dia tinggal di Tientsin  yaitu di taman Chang ditemani dua istrinya, wang jun dan Wen Hsiu.pemerintah Jepang menganggap penting kedudukannya sehingga Pu Yi diangkat kembali menjadi pemimpin di mancukhuo.
Kejatuhan Jepang membuat Pu Yi dan keluarganya kembali harus melarikan diri ke jepang, tapi sebelum itu terlaksana , dia sudah ditangkap oleh tentara Uni soviet, dan selama lima tahu n di tahan di sana, walaupun di tahan, tapi diperlakukan dengan sangat baik, bukan seperti yang ada di penjara, hal ini baru berubah kala Uni Soviet mengirimnya untuk ke Cina, Selama di Cina Pu Yi mengalami pencucian otak agar dia menjadi warga biasa, agar dia bisa mandiri.
Selama proses Brain wash ini, maka Pu Yi belajar untuk menjadi warga biasa, belajar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, karena dari kecil dia sudah terbiasa untuk dilayani, maka sekarang dia belajar untuk melayani orang lain, belajar menjahit atau pelajaran pelajaran yang umumnya dilakukan oleh bawahannya. Bahkan teman teman selnya yang dulu merupakan bawahannya mulai tidak menganggapnya lagi mebnjadi seorang kaisaar.
Proses yang panjang itu akhirnya mampu mengubah pu Yi menjadi warga biasa, bahkan akhirnya menjalani hidup bebasnya tahun 1960. Pada tahun 1959 PU Yi mendapatkan grasi khusus sehingga akhirnya bisa keluar dari penjara. Pu Yi sudah tidak lagi bertindak layaknya seorang kaisar, tapi mulai menerima dirinya menjadi warga biasa.
Sungguh sangat sulit untuk melepaskan diri dari gaya hidup yang serba dilayani, itu yang dialami oleh PU Yi, Sejak Kecil Pu yi selalu terbiasa di layani dalam hal apapun, sehingga sekadar untuk menjahit atau pekerjaan mudah lainnya tidak pernah dia lakukan, hal yang akhirnya membuatnya kesulitan melakukan hal itu dan menjadi bahan olokan teman teman selnya. Membaca buku ini kita mendpatkan suatu wawasan baru mengenai gaya hidup terakhir kaisar Cina dan juga kejatuhannya, mulai dari pikirannya hingga tradisi tradisi yang ada di dalamnya. Akhir kata slamat membaca

No comments:

Post a Comment