Apa yang ada dalam benak kita kalau mendengar pocong gundul? Dulu saya saat melihat trailer pocong gundul itu saya penasaran, kok bisa ada pocong gundul, kok bentuknya tidak seperti pocong ada umumnya yang saya tahu? Kebetulan memang saya tidak baca buku om Hao sih, sementara film ini diangkat dari kisah Tanah Jawa yang ditulis oleh Om Hao, seorang konten creator yang berkaitan dengan dunia spiritual sih hehehe. Namun, karena dulu saya selalu mengikuti konten konten Kisah Tanah Jawa, maka saya putuskan untuk menonton dunk , penasaran saja seperti apa hasilnya kalau diangkat menjadi sebuah film.
Kisahnya adalah Hao, mengisi sebuah
seminar, semacam itulah tentang kemampuan retrokognisi, yaitu sebuah kemampuan
untuk melihat kejadian masa lalu. Sesudah seminar selesai, maka dia didatangi
oleh sepasang suami istri yang minta bantuan Hao untuk mencari putri mereka,
Sari , siswi SMK, yang sudah menghilang dari sekolah selama dua hari. Ternyata Sari
disembunyikan oleh Pocong gundul di sekolah. Setelah Hao dan temannya, Rida,
berhasil menyelamatkan Sari dari pocong gundul, maka sang pocong menjadi marah
dan mulai meneror Hao.
Hao kemudian mencoba untuk mencari tahu
masa lalu dari pocong gundul. Ternyata pocong gundul tersebut adalah sosok bernama
Walisdi yang semasa hidupnya mendalami ilmu hitam. Dengan ilmu yang dimiliki,
Walisdi mencelakai banyak orang. aksinya yang terendus oleh pihak yang berwajib
segera melakukan Tindakan dengan cara melakukan ritual pocong gundul bekerja
sama dengan setan Banaspati. Dan dikubur di deket pohon beringin yang sekarang
ada di dalam sekolah tersebut. Menjadi pocong gundul ini dia harus membutuhkan
tumbal setiap sepuluh tahun sekali. Sebelum Sari, sudah ada dua korban , korban
pertama adalah saat awal sekolah itu dibangun, dan korban kedua adalah terjadi
sepuluh tahun sebelum Sari, dan hanya ada satu guru yang mengetahui Sejarah tersebut
beserta penjaga sekolah bernama Saman yang sudah pensiun. Saman ternyata adalah
murid dari Walisdi dan sudah bertobat walau tetap mendapatkan stigma dari sekitarnya.
Hao menjadi incaran dari Walisdi bukan
sekadar karena mengganggunya untuk menyerap saripati dari Sari, tapi juga
karena Hao memiliki weton lahir yang sama dengan Sari, dimana tumbal setiaps
epuluh tahun sekali itu harus memiliki weton tertentu. Saman kemudian membantu
Hao untuk membunuh Walisdi, tapi Saman berakhir tragis dibunuh oleh Walisdi.
Hao harus berjuang dengan sekuat tenaga untuk bisa membunuh Hao dengan dibantu
Rida yang membantu di detik-detik akhir.
Sepanjang film ini, saya puas dengan hasilnya.
Jalan ceritanya cukup runtut, dari kemunculan Walisdi, latar belakang, alasan
pembunuhan dan sebagainya. Deva Mahendra sebagai Hao cukup baik memerankan tokoh
tersebut dengan bahasa jawa yang cukup baik. Saya justru salut dengan karakter
Walisdi yang diperankan Iwa K. bagiku salut, Iwa K benar-benar mampu memerankan
sosok dukun Walisdi dengan baik. Ekspresi wajahnya horror dan dapat sekali. Tidak
menyangka seorang rapper bisa memerankan tokoh dukun seperti ini.
Cuma ada beberapa bagian yang saya itu
kepikiran. Sari itu kan disembunyikan di dalam sumur, kok bisa ya terlewatkan
oleh semua orang. mungkin memang sumur itu terlalu dalam sehingga tidak terlihat
oleh orang yang diatasnya kali ya, apalagi Sari dalam posisi tidak sadarkan
diri, seandainya dia dicari dan dipanggil-panggil pun juga tidak akan
terdeteksi. Belum lagi adegan Sari malam-malam hari di dalam sekolahs eperti
tidak ada orang. memangnya beneran tidak ada orang di sekolah? Setahuku sebagai
seorang pendidik, sekolah tidak mungkin ditinggalkan kosong melompong tanpa ada
penjaga, apalagi kalau ada murid yang masih melakukan aktivitas di dalamnya. Apalagi
adegan Sari yang teriak berlarian ketakutan, pasti harusnya penjaga sekolah
bakal sadar ada yang tidak beres dunk. Ini kalau pakai logikaku.
Kemudian seting kuburan Walisdi yang dekat
dengan sumur dan pohon beringin. Di film itu lokasinya malah tidak terlihat
seperti sekolah, tapi seperti di dalam hutan. Sekolah apa sih yang memiliki
semacam kebun seluas itu? Terlalu luas sih kebunnya jadi kayak tidak real saja kalau
itu ada di dalam sekolah. Hehehehe. Atau karena aku hanya masuk di sekolah
sekolah yang sempit khas perkotaan? Tapi ini film juga seting lokasi ada di Yogyakarta,
sebuah kota yang sangat padat penduduknya. Jadi bisa diperkirakan ukuran
halamannya juga tidak mungkin sangat luas.
Mungkin juga karena untuk menambah efek drama,
maka yang datang untuk mengusir Walisdi ini hanya Hao dan Rida, padahal kalau
dilogika, namanya aja mengusir setan, belum lagi konteksnya ada di kota yang
ramai penduduk, harusnya kan mengajak banyak orang untuk jaga-jaga. Tapi kalau
banyak orang, maka film selesai dunk wkwkwkwk. Nuansa akhir memang sukses bikin
merinding sih. Malam hari, plot, ditambah hujan hujan, dan Cuma ada dua saja,
yaitu Hao dan Rida. Belum lagi adegan di dalam sumur, itu bikin greget dan aduh
kok gini sih, kalau bisa cari cara gampang kenapa harus cari yang ribet? Mengapa
mengusir setannya harus malam hari? Mengapa justru tidak pagi atau siang hari
jadi lebih aman? Itu yang ada dalam pikiranku.
Nuansa ritual pas pembunuhan dan penguburan
Walisdi sebagai pocong gundul juga bikin merinding. Kru film mampu membuat
suasana menjadi mencekam. Pas pembacaan semacam mantra itu juga bagus sih,
feelnya terasa dapat sekali. Cuma ya , bagiku ini Hao itu gak ada bedanya
semacam orang pintar tapi menggunakan istilah istilah asing untuk menjelaskan
hal-hal gaib. Retrokognisi, terus apa lagi, kalau dukun jaman dulu ya mana
mungkin mengenal istilah seperti itu. Dengan menggunakan istilah-istilah
ilmiah, maka ya kesan sebagai sebagai dukun hilang dengan sendirinya. Mungkin itulah
yang diinginkan oleh Hao, agar dia tidak dianggap sebagai dukun.
Kalau disuruh memberi skor antara 1-10 maka
aku beri skor 8 sih. Sudah cukup puas untuk menontonnya. Kesuksesan film ini
akan membuka peluang untuk film film Hao lain yang berasal dari pengalamannya
dan dibukukan (atau dibahas) dalam Kisah Tanah Jawa. Hmmmm jadi penasaran,
kisah tanah jawa universe gimana ya kelanjutannya, karena tidak mungkin akan
berhenti disini sih filmnya setelah yang pertama sukses.
Awi Suryadi kembali sukses dengan film
filmnya setelah sukses dengan danur universe, KKN desa Penari yang fenomenal. Spesialis
film horror sih kayaknya. Akankah Awi juga akan dipercaya melanjutkan film film
kisah tanah Jawa Universe selanjutnya? Kalau menurut kalian, bagaimana dengan
film ini?silahkan komentar ya.
No comments:
Post a Comment