Judul buku : Berdamai
dengan diri sendiri
Pengarang : SDW
Candra Sangkala
Penerbit :
Diva Press Yogyakarta
Tahun terbit :
Januari 2010
Tebal
halaman :
246 halaman
Berdamai dengan diri sendiri. Penasaran saya ingin tahu
berdamai yang seperti apa, maka saya ambil buku ini dari rak buku perpustakaan
untuk saya baca. Dari yang say abaca dapat saya simpulkan bahwa kita harus bisa
menerima diri apa adanya, tidak cenderung memaksakan diri untuk hal yang tidak
sesuai dengan kita. Semakin banyak pertentangan dalam diri yang ada justru
makin karuan dan amburadul.
Manusia cenderung tidak mau berdamai dengan diri sendiri
karena mengikuti pemahaman orang lain, terutama yang berkaitan dengan
kesuksesan. Jika banyak orang menganggap sukses adalah punya materi dan yang
lain kemudian kita terjbak dalam pemikiran seperti itu maka kita berusaha
sekuat tenaga memenuhi standar orang lain. Jika tidak mampu terpenuhi maka kita
menjadi stress karena target sukses seperti orang lain tidak terpenuhi. Orang akhirnya akan menghalalkan segala cara
agar menjadi sukses. Kita sering terjebak pada pemahaman by product daripada
management by process. Pemahaman yang pertama menekankan pada hasil lebih
tinggi sebagai dasar penilaian (tidak peduli bagaimana caranya). Kita harusnya
blejar untuk melihat proses bagaimana orang yang berhasil dalam hidupnya tidak
di dapat secara instan tapi membutuhkan perjuangan yang sangat berat dan
panjang.
buku ini mengajarkan mengenai sepuluh unsure kepribadian
yang sukses baik dari segi keuangan maupun prestasi mengacu pada pemikiran
Jenie S. Bev (yang ebooknya juga sudah saya baca). Sepuluh kepribadian yang
kemudian dikembangkan lagi oleh sang pengarang. Sepuluh kepribadian itu adalah
sebagai berikut
Pertama, keberanian
berinisiatif.pentingnya kita mengembangkan kemampun mengemukakan ide ide
yang kita punya. Kedua, tepat waktu. Semua
orang memiliki waktu yang sama yaitu 24
jam tapi memiliki hasil yag berbeda, maka pentingnya kita selalu tepat waktu
akan tugas tugas kita, mana yang prioritas dan mana yang bukan. Ketiga, senang melayani dan memberi. Seorang
pemimpin harus mampu berjiwa melayani, sehingga orang orang di sekitar kita
akan lebih nyaman bergaul dengan kita. Keempat,
membuka dri terlebih dulu. Pentingnya untuk membuka diri karena orang tidak
akan mau berpartner dengan orang yang terlalu menutup diri dan bersikap penuh
dengan curiga. Tentu saja disini ada batas batas tertentu mana yang perlu kita
buka tentang diri kita dan mana yang tidak perlu. Kelima, senang bekerjasama dan membina hubungan baik.
Enam, senang
mempelajari hal hal baru. Untuk berhasil dalam hidup kita harus siap belajar
dan menerima hal hal baru agar bisa mengikuti perkembangan. Jika tidak
maka kita akan tertinggal. Ketujuh,
jarang mengeluh. Hindari keluhan, dan lakukan setiap tugas. Kalaupun ada
masalah dan kegagalan pada hari itu, maka tetap hanya ada good day dan great day,
karena good day adalah saat hari itu
kita belajar sesuatu yang baru dari kesalahan yang kita baik. Kedelapan, berani menanggung risiko. Bagaimana
kita dapat berkembang jika kita takut akan risiko. Ini adalah salah satu cara
untuk keluar dari zona nyaman, karena tidak pernah ada orang yang berhasil
hanya karena dia tetap berada di zona nyaman. Kesembilan, berpikir positif setiap saat. Kian positif kita
menyikapi hambatan maka semakin besar kesempatan kita menemukan jalan keluar
untuk mengatasi hambatan tersebut. Sepuluh,
comfort with their own skin. Orang yang berhasil akan nayaman dengan
dirinya. Orang yang berhasil tidak akan pernah minder karena dirinya, karena
dia mampu menerima diri apa adanya.
Menurut saya buku ini bagus dan layak untuk dibaca, dan
menambah wawasan serta meningkatkan kemampuan mental kita agar menjadi lebih
baik. Akhir kata , selamat membaca.
No comments:
Post a Comment