Judul buku :
Leadership ala Ignasius Jonan
Penulis :
Fitria Zelfis
Penerbit :
Cemerlang publishing
Tahun terbit :
2015
Tebal halaman :
256 halaman
Mendengar nama Jonan,langsung pikiran saya teringat dengan
kereta api, ya, bagaimana dia mampu mengubah suatu perusahaan yang merugi menjadi
laba pada tahun berikutnya di tahu 2009, maka tanpa piker panjang saya langsung
meminjam buku ini di perpustakaan kota Yogyakarta.
Buku ini tidak mendasarkan pada hasil wawancara secara
langsung, tapi berdasarkan berbagai sumber media massa, dimana dari berbagai
kutipan kutipan tersebut maka sang pengarang secara umum menyimpulkan seperti
apa sosok Jonan itu. Dan Fitria mampu melakukannya dengan baik, apalagi
sebelumnya dia sudah pernah berpengalaman membuat buku yang juga memiliki model
yang sama dengan buku ini yaitu leadership ala Jokowi (2012) dan leadership ala
Dahlan Iskan (2012),, maka hasil riset yang dilakukannya tentu saja patut
dihargai.
Saya selalu berpikir jonan orang yang hebat, bagamana tidak,
dia berani ambil keputusan menjadi pemimpin tertinggi PT. KAI padahal dia
bukanlah orang KAI, dia memiliki dasar finance, tapi dia berpikir maju bahwa
dua hal ini hampir sama yaitu sama sama bergerak di bidang pelayanan, maka dia
berpikir bagaimana bisa memajukannya. Awal dia masuk ke perusahaan PT. KAI,
perusahaan tersebut merugi bertahun tahun
(2008) tapi setahun berikutnya dia mampu membuat perusahaan ini menjadi
untung besar (2009) . suatu hal yang sangat fantastis bagi saya mengingat
background Jonan bukanlah di bidang sarana transportasi.
Langkah yang dilakukannya tentu mengubah mentalitas bagian
dalam dulu, bagaimana dia menentang segala bentuk politik dalam perusahaannya,
bahwa perusahaan ya perusahaan, bukanlah tempat untuk bermain politik, termasuk
perekrutan pegawai baru tentu saja dia mulai membenahi bahwa pegawai baru
haruslah orang yang benar benar kompeten, bukan siapa dibawa oleh siapa, dank
arena jabatan keluarganya apa. Perlahan tapi pasti dia mengikis budaya politik
dalam perusahaan.
Dia juga berpikiran maju bahwa proses pembangunan itu tidak
hanya untuk wilayah Jawa saja, tapi juga haruslah Indonesia, maka dia sangat
getol mendorong infrastruktur dalam hal ini sarana transportasi di kawasan Kalimantan,
Sulawesi dan Papua, walaupun juga tetap mengalami kendala. Dia juga
mengungkapkan ketidaksetujuannya mengenai kereta cepat Bandung Jakarta, karena
bagi dia, Indonesia bukanlah Jawa semata tapi juga meliputi pulau pulau lain,
maka semua pulau juga harus dibenahi. (walau akhirnya kita tahu bahwa kereta
cepat Jakarta bandung tetap dilakukan sekarang ini) mengingat uang yang
digunakan adalah uang negara.
Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan yang awalnya terus
merugi dan dana subsidi yang kecil dari pemerintah, maka Jonan awalnya juga
meningkatkan kualitas pelanggan dengan jalan melakukan tiket berbayar. Hal ini
untuk mengurangi uang yang hilang karena banyak orang yang beli tiket dan
berdiri tapi uang tidak ada dan juga membikin tidak nyaman pengguna kereta api.
Begitu juga dia dan semua karyawan member contoh bahwa kalau mau naik kereta
api harus berbayar. Dengan jalan ini setidaknya masyarakat diedukasi bahwa
perusahaan PT.KAI juga tertiba. Selain itu Jonan menerapkan tiket online karena
jaman sudah berubah. Hal ini menunjukkan pemikirannya yang mampu beradaptasi,
bahwa teknologi dapat digunakan untuk memangkas waktu. Masyarakat tidak perlu
selalu datang ke stasiun hanya untuk membeli tiket, tinggal menggunakan
fasilitas internet maka semua akan jadi.
Jonan juga selalu berpikir tentang kenyamanan pelanggan,
contohnya penerapan tariff 40 batas bawah untuk penerbangan agar maskapai tidak
jor joran perang harga murah sehingga
mengabaikan keselamatan pelanggan. Hal yang mungkin bisa disalah tafsirkan bagi
pengguna pesawat yang biasa menggunakan tiket murah, tapi Jonan memandang dari
keselamatan penerbangan mengingat ada korelasi antara harga murah dengan
perawatan pesawat.
Contoh lain bagaimana Jonan peduli dengan pelanggan adalah
memerhatikan keselamatan pelanggan di kereta api. Sebelumnya banyak orang yang
nak di atap kereta api dengan berbagai macam alasan dan beberapa kali muncul
terjadi insiden kematian para penumpang tersengat listrik saat di atap KRL
jabodetabek. Maka Jonan melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan
menghilangkan budaya itu.
Langkah lain adalah Jonan berani karena benar saat dia
berusaha mengambil alih semua asset PT. KAi yang dikuasai oleh swasta. Bagi Jonan,
semua asset ini harus kembali menjadi asset
negara karena kalau dibiarkan maka akan meluas. Ada beberapa asset yang kembali
tapi ada asset yang tidak bisa kembali karena berurusan dengan pihak swasta. Bagi
Jonan bukan masalah kalah menang, tapi usaha, bahwa Negara jangan sampai
ditundukkan oleh pihak swasta, karena kalau itu terjadi kewibawaan ngara akan
runtuh.
Pelanggan juga dimanjakan, lihat saja, sekarang tidak ada
lagi kereta api ekonomi biasa, semua menggunakan AC, juga warung dan kios di
dalam stasiun di usir, karena itu tanah milik negara dan digunakan untuk
memperluas parker, atau memperluas peron. Begitu juga pengantar tidak lagi
boleh masuk ke stasiun, agar dalam stasiun tidak berjubel jubel, tapi yang ada
di sana adalah para penumpang.
Mengingat Jonan bukalan orang yang berasal dari golongan
politik membuatnya bebas bergerak. Bagi dia tidak perlu dipecat jika gagal
dalam pekerjaan, tapi dia akan mengundurkan diri karena tidak mampu
melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Bagi saya ini merupakan contoh
integritas, seorang pemimpin yang memegang teguh amanah yang diberikan. Jadi teringat
dengan para pemimpin atau anggota dawn dari negara lain, misalnya Jepang yang
selalu mundur kalau ada kasus besar yang dapat mencemarkan nama partainya. Kalau
Di Indonesia, jarang melihat kasus seperti itu.
Jonan juga berusaha meningkatkan kinerja karyawannya dengan
meningkatkan kesejahteraan mereka karena sebelumnya perusahaan PJ. KAI dianggap
memberikan kesejahteraan yang kurang. Walau kesejahteraan meningkat tapi Jonan
juga mendorong mereka agar memberikan layanan terbaik. Cara berpikir Jonan
adalah seperti perusahaan swasta, sangat berbeda dengan mentalitas karyawan PJ
Kai sebelumnya yang berpikir, kalau mau ya ambil, kalau gak, terserah. Jonan
berpikir bahwa itu tidak akan bertahan lama karena kelak pasti akan muncul
pesaing pesaing yang lebih peduli terhadap pelanggan, kebetulan saja sekarang
PJ. Kai masih menjadi satu-satunya perusahaan transportasi kereta api.
Jonan juga menerapkan piket bagi semua karyawan tanpa
terkecuali, di perusahaan juga ada reward dan punishment yang bertujuan agar
setiap karyawan memberikan standari yang terbaik, dan salah satu reward yag
diberikan adalah belajar ke luar negeri. Bagaimana totalitas Jonan dalam
bekerja dapat dilihat dari berbaga komentar rekan rekannya bagamana dia gila
kerja, bahkan pernah ada foto yang menyebar luas bagaimana tidur di dalam
kereta api. Bagi sebagian orang itu adalah suatu bentuk pencitraan, tapi bagi
saya pribadi itu menunjukkan bahwa Jonan memang benar benar pekerja keras demi
memajukan perusahaan yang dia pimpin.
Kepeduliannya tentang keindonesiannya juga dia tunjukkan
bahwa dia sudah punya planning dalam setahun akan mengunjungi seluruh wilayah
Indonesia dan melihat masalah apa yang dihadapi dan solusi apa yang bisa
dilakukan. Dari yang saya baca dari buku ini, Jonan selalu berfokus pada solusi
dan solusi, bukan berfokus pada masalah dan hambatan.
Buku ini terdiri 17 bab yang setiap babnya menjelaskan
karakteristik dari kepemimpinan Jonan dan contoh bukti apa yang menunjukkan
sikap tersebut yang beberapa sudah saya tulis di atas. Menurut saya , buku ini
sangat baik untuk dibaca untuk menyelami kepemimpinan, apalagi jika anda adalah
orang yang diminta menjadi pemimpin suatu perusahaan yang anda belum pernah
memegang di bidang tersebut.. akhir kata selamat membaca.
No comments:
Post a Comment