Labels

Monday, December 15, 2014

kisah selene, putri cleopatra


JUDUL BUKU      : Selene, Putri Sang Cleopatra
Pengarang          : Michele Moran
Penerbit              : Esensi Erlangga Grup
Tebal buku          : 499 halaman
Tahun terbit       : November 2009
               

 akhirnya selesai juga mengedit tulisan novel ini seelah sebelumnya membuat tulisan mengenai perang paregrek. Novel ini menceritakan sosok selene, putrid sang Cleopatra. Sangat berbeda dengan novel sebelumnya yaitu nefertari dan Nefertiti, maka novel ini tidak menjadikan tokoh Selene sebagai sosok yang berkuasa, tapi sebagai sosok yang dianggap sebagai tamu romawi (tapi bagi Selene mereka adalah tawanan)
                Kisah diawali di Aleksandria dimana Markus Antonius mengalami kekalahan dari pasukan romawi, Ratu Cleopatra yang mengetahui hal itu tidak sudi menjadi tawanan dan akhirnya mati bunuh diri dengan digigit ular. Seluruh harta kerajaan dirampas oleh pasukan romawi, termasuk cincin dari makam aleksander yang agung.
                Selene bersama Saudara kembarnya, aleksander dan adiknya ptolemeus akhirnya dibawa menuju ke Roma untuk dihadirkan dalam perayaan kemenangan Oktavianus. Selama di perjalanan , ptolemeus akhirnya mati karena sakit. Jenasahnya di buang ke laut dan hanya menyisakan aleksander serta Selene.
                Di Romawi, mereka mengikuti arak arakan kemenangan Oktavianus sekaligus tinggal di rumah oktavia  di Palatina yang merupakan saudara oktavianus sekaligus mantan istri markus Antonius. Disana mereka menikmati kemewahan romawi. Selama di Roma mereka banyak belajar agar menjadi berguna untuk oktavianus karena orang orang yang tidak berguna bagi oktavianus akan disingkirkan.
                Selene akhirnya jatuh cinta dengan Marcellus , anak dari Oktavia, sementara Aleksander menyukai Lucius, anak dari Vitrvius. Novel ini menjelaskan bagamana masa itu perbudakan adalah hal yang sangat lumrah, para tawanan perang seperti orang galia dijadikan budak dan mereka seperti tidak ada harganya. Ada kasus dimana kesalahan satu budak yang membunuh tuannya maka seluruh budak dijadikan pihak yang salah dan harus dihukum mati.
Praktik ketidak adilan ini membuat banyak yang tidak sukad engan perbudakan dan berusaha untuk menghapuskannya, yang salah satunya adalah gerombolan elangmerah.  Pemberontak yang dianggap memiliki akses ke palatine dan merupakan kaum patrician yang dianggap peduli dengan nasib para budak.
Selene sendiri sangat peduli dengan nasib budak karena merasa bahwa dirinya juga merupakan tawanan perang yang bisa diperlakukan menurut oktavianus, dan nasibnya serta aleksander akan ditentukan pada saat mereka berusia 15 tahun, akan dinikahkan atau justru akan disingkirkan jika dianggap berbahaya oleh oktavianus kecuali kalau mereka menjadi orang yang berguna bagi romawi.
Selene dengan segera berusa belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam hal melukis dan merancang bangunan dengan berguru pada master Vitruvius, karena dia masig punya impian untuk kembali ke Mesir dan membangun kembali kerajaannya.
Dan akhirnya kisah politik membuat dua bersaudara ini mengalami nasib yang berbeda, karena laki laki dianggap sebagai ancaman, sementara sang perempuan akan dinikahkan dengan orang sesuka hati sang kaisar.
Membaca novel ini menambah wawasan tentang romawi zaman dulu, baik dengan suasana kota, lengkap dengan segala perbudakannya. Sang pengarang  mampu membawa pembaca kezaman itu. Lengkap dengan istilah istilah asing di telingaa saya yang  untungnya ada glorasium di bagian belakang buku untuk menjelaskan kata kata tersebut. Selamat membaca.
               


No comments:

Post a Comment