Judul buku :
Pope Joan
Pengarang :
Donna Woolfolk Croos
Penerbit :
Serambi Ilmu Semesta Jakarta
Tahun terbit :
Cetakan 2 Maret 2007
Percayakah kalian kalau dalam sejarah Kepausan Roma ada paus perempuan? Nah,
ini buku ini membahas tentang itu, walau keberadaan sosok Paus Joan masih
merupakan kontroversi, antara ada dan tidak. Paus ini hidup pada abad 9, dimana
saat itu masih ada kekaisaran Romawi Kudus dimana yang menjadi kaisar adalah
Lothar.
Joan merupakan seorang gadis yang berasal dari desa Ingelheim dari ayah
seorang kanon berdarah Inggris dan ibu seorang Saxon yang kafir. Sejak kecil,
perhatian ayahnya hanya tercurah pada dua kakaknya, Mattew dan John untuk
pendidikan mereka. Pada masa itu, perempuan memiliki posisi yang sangat rendah
dan tidak perlu bisa membaca maupun menulis.Tanpa setahu ayahnya, Joan belajar membaca
dan menulis dari Mattew karna rasa ingin tahunya yang sangat besar.
Kematian Mattew Membuat Joan dibenci ayahnya karena dianggap dia
terkutuk gara gara belajar membaca dan menulis dari Matter.Hal membuat perhatian
ayahnya terfokus pada John yang sebenarnya tidak berbakat .Bahkan kedatangan
Aeculapius yang secara tidak sengaja mampir dan melihat bakat Joan, terpaksa
harus mengajari John agar dia juga bisa mengajari Joan.
Atas bantuan Aeculapius, Joan akhirnya bisa pergi ke Schola di Dorstadt
bersama John.Selama di Dorstadt, dia tinggal di Vilaris di rumah bangsawan
Gerold yang menjadi ayah angkatnya. Walau tekanan dari Odo,kepala Schola,
maupun teman sekelasnya sangat besar, Joan tidak patah semangat dalam belajar
Dan dia menunjukkan potensi yang sangat besar dibanding yang lain.
Joan pun semakin dewasa dan jatuh cinta dengan Gerold, hal yang
diketahui oleh Odo dan akhirnya memaksa Richild untuk melangsungkan pernikahan
Joan segera untuk menyelamatkan pernikahannya.
Saat pernikahannya dengan seorang anak tukang tapal kuda, terjadi
penyerbuan orang-orang Viking dan Joan yang selamat akhirnya menggunakan
identitas kakaknya, John Angelicus untuk pergi ke pertapaan di Fulda. Selama
diFulda Joan semakin belajar banyak hal, mulai dari ilmu pengetahuan dan ilmu
pengobatannya dari Bruder Benjamin.
Kemampuan pengobatan Joan dalam pengobatan membuat namanya semakin
dikenal. Terutama setelah dia menyembuhkan Madalgis, wanita yang disangka terkena
penyakit lepra. Kedatangan Ayahnya membuat dia semakin ketakutan. Saat kedoknya
terbongkar oleh ayahnya, Ayahnya shock dan meninggal.
Wabah demam yang melanda kawasan sekitar Fulda juga berdampak pada
Fulda. Banyak biarawan yang terkena demam dan meninggal termasuk Joan. Joan yang
kuatir identitasnya terbongkar akhirnya melarikan diri menggunakan perahu
sebelum akhirnya ditolong Arn, Anak dari Madalgiss.
Joan kemudia pergi ke Roma dan membangun reputasi di sana serta akhirnya
menyembuhkan Paus Sergius dan dia memiliki posisi penting di dalam istana Roma.
Hanya saja, Benediktus , adik Sergius, tidak menyukai keberadaaan Benediktus
yang bisa mengancam posisinya sebagai penguasa sebenarnya di istana akhirnya
menjebak Joan sehingga dia di jebloskan di penjara bawah tanah.
Sergius yang kumat akan penyakitnya akhirnya membuat Arighis membebaskanJoan
dari penjara bawah tanah untuk menyembuhkan Paus Sergius. Joan juga membantu
proses diplomasi antara Sergius dengan Lothar, kaisar Romawi Kudus. Gerold yang
menjadi bagian dari tentara Lothar berhasil menangkap Benediktus yang mencoba
melarikan diri dengan harta gereja.
Suatu ketika bangsa Saracen menyerbu Roma dan mengakibatkan kerusakan
yang besar. Kematian Sergius membuat Leo diangkat menjadi Paus dan disini Paus
memiliki pemikiran revolusioner dengan membangun tembok Leonin yang
mengelilingi basilica Santo Petrus. Namun karena intrik politik Anastasius
akhirnya terjadi kebakaran hebat di sana dan Anastasius diekskomunikasi
sementara dia menyingkir ke Frank.
Paus Leo kemudian terbunuh oleh Waldipert dan secara tidak terduga
membuat John diangkat menjadi Paus baru dengan gelar PAus Yohanes Anglicus.
Novel ini menggunakan Bahasa yang mudah dipahami dengan sangat mengalir
sehingga tidak membuat kita mengernyitkan dahi keika membacanya. Sosok Joan
yang membenci dirinya sebagai perempuan tergambarkan dengan jelas, bagaimana
dia melihat ibunya sebagai wanitayang selalu dianiaya oleh ayahnya, termasuk
para wanita di desanya yangtidak memiliki mimpi apapun kecuali menikah .
Bahkan Ibunya selalu mendidik, untuk tidak menyerahkan diri pada
laki-laki agar dirinya bebas dan tidak tunduk. Hal yang membuat Pemikiran akan
cinta dan pernikahan dalam diri selalu berusaha ditepis oleh Joan dikemudian
hari. Dia melihat pengalaman ibunya yang berpikir menikahi ayahnya itu akan
menjadi lebih baik, ternyata hanya menjadi neraka dalam hidupnya.
Intrik politik dalam perjalanan Joan menjadi Paus tergambarkan dengan
jelas, bagaimana sejak awal dia coba dijegal oleh Odo, kepala Schola di
Dorstadt karena dianggap suatu pelanggaran seorang wanita jika belajar.
DI Istana kepausan dia harus menghadapi tokoh tokoh yang licin dan
berbahaya, seperti Benediktus, adik dari Sergius, Anastasius, Arsenius yang
selalu berambisi untuk menjadi penguasa kepausan.
Pembunuhan dalam istana kepausan bukanlah hal yang biasa ternyata,
siapapun yang menghalangi jalan bisa disingkirkan dengan mudah. Pengurungan
Joan ke penjara bawah tanah (kuduga akan dikurung hingga mati), pembunuhan
Waldipert maupun pembunuhan Paus Leo adalah contoh betapa istana kepausan
menyimpan intrik didalamnya. Orang yang tidak berhati hati dalam melangkah akan
tersingkir.
Ada beberapa bagian yang bikin saya greget, yaitu bagaimana pemikiran
gereja sangat spiritual dan mengabaikan akal. Bukannya berjaga jaga akan
serangan bangsa Saracen, malah hanya sekedar mengandalkan Tuhan akan
melindungi. Iman tanpa perbuatan adalah mati, bukankah itu ayat yang ada di
Alkitab? Contoh lain bagaimana gereja menghukum Hortrudt karena diduga sebagai
penyihir dengan cara yang aneh dan tidak manusiawi, baik dia mengaku salah atau
benar, dia tetap akan mati.
Hubungan cinta Joan dengan Gerold juga digambarkan dengan bagus. Joan
sejak awal bertemu –anak sudah terkesima dengan ketampanan Gerold yang waktu
itu menjadi bapa angkatnya. Joan disisi lain mencintai Gerold tapi disisi lain
memiliki ambisinya sendiri untuk memiliki lebih dari apa yang perempuan punya .
Bagaimana dia terus menerus menolak ajakan Gerold untuk menikah dan melarikan
diri karena dia masih punya hal yang harus dia selesaikan terkait dengan
tugasnya sebagai Paus. Hal yang justru akan berdampak pada kematiannya sendiri.
Namanya akhirnya dihilangkan dari sejarah oleh Anastasius yang dengan
kelihaian politiknya akhirnya bisa kembali ke Roma dan memiliki jabatan penting
dalam istana. Karya Anastasius yaitu Liber pontificalis atau kronik resmi para
Paus, tidak mencantumkan nama Joan sama sekali sebagai Paus yang pernah ada.
No comments:
Post a Comment