Judul buku :
life Signs
Pengarang :
Andre Raditya
Penerbit :
PT Elex Media Komputindo
Tahun terbit
: Jakarta 2011
Tebal halaman :
282 halaman
Saya penasaran dengan judulnya, apa sih maksudnya
tanda tanda hidup itu? Apakah mirip dengan buku buku psikologi lain tidak. Akhirnya
saya putuskan untuk meminjam buku ini di perpustakaan. Jadi ya harus di baca dengan baik. Buku ini
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pembekalan, pelatihan dan penguatan diri.
Bagian pembekalan terdiri dari tiga bab, yang pertama
pentingnya ada harapan dalam hidup kita yang kemudian harus dilanjutkan dengan
bersikap optimis. Karena sikap optimis memupuk mental pemenang, sementara
pecundang adalah seseoang yang bisa maju karena harus disemangati dulu. Hal yang
kedua adalah membedakan antara keberuntungan, kebetulan atau nasib baik. Dua hal
pertama seolah olah mengandalkan faktor luar, sementara nasib baik mengandalkan
dari dalam dan disadari oleh seseorang. Misalnya daripada mengatakan kebetulan
saya punya lima anak, lebih baik mengatakan puji Tuhan saya punya lima anak
karena proses mmiliki lima anak kan kita sadari, bukan karena tidak kita
sadari. Bagamana untuk memiliki nasib baik, maka kita harus melakukan yang
terbaik dalam hidup kita, apapun itu untuk menjadi yang terbaik.
Bab ketiga menjelaskan mengenai faktor X, sangat berbeda
dengan pemahaman banyak orang bahwa faktor X ini adalah sesuatu yang tidak terkontrol dan tiba
tiba, maka faktor X yang dimaksud adalah partner kita secara spritiual, misalnya
dengan ibadah, dengan Tuhan kita, dimana harus ada meeting yang intens dengan Tuhan kita dan membayar fee meeting dengan teratur, misalnya
kalau Kristen ya perpuluhan, persembahan yang lain atau membayar zakat sodakoh, dll. Di bagian
tiga juga membahas bedanya buku ini dengan hukum the secret, karena kita harus
meminta pada Allah kita, Tuhan kita tentang apa yang kita butuhkan.
Bagian penguatandiri juga terdiri dari tiga bab. Bab pertama
membahas tentang mujizat pra manusia modern yang pointnya tentang kebebasan
untuk memilih. Pentingnya kita menjadi
the winner, bukan competitor. Jika terlibat dalam suatu bidang yang sudah
banyak orang melakukan yang sama, maka kita akan menjadi competitor, tapi kalau
kita mengambil posisi dibidang yang belum banyak diambil orang maka kita akan
menjadi the winner. Disini juga dibahas tentang life sign, bagaimana segala sesuatu tidak terjadi secara kebetulan.
Bagaimana kita bisa jadi dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak kita suka
awalnya namun justru saat kita sudah memasukinya maka kita menjadi nyaman dan
menyukainya. Dan itu kemudian ditambah dengan sikap positif. Sikap positif ini
ditujukan bagi diri sendiri, orang lain, maupun terhadap Tuhan Kita.
Bab kelima tentang penguatan ini berisi bagaimana life sign
itu memiliki pola, dalam setiap kejatuhan dan keberhasilan kita semua memiliki
pola. Ada orang yang berkali kali jatuh terpuruk dalam hidupnya karena pada
masalah yang sama. Dan ini mengingatkan pad akita pentingnya hal hal yang membuat
kita tahu pola dalam diri kita kapan kita naik dan kapan kita jatuh dengan
alasannya kenapa. Life sign akan terlihat jelas dalam hidup kita apabila kita
mempelajari Sembilan hal berikut ini, yaitu siapkan diri untuk lebih mengerti,
biarkan masuk ke dalam memori jangka panjang, lakukan tes dan
bereksprerimenlah, ambilan waktu untuk masuk ke dalam dunia baru, berbicaralah
dengan diri anda sendri, berkreaasilan dengan paksa, buatlah dunia anda
sendiri, rekamlah setiap keliaran anda dan jangan takut.
Bab enam berbicara tentang BERHENTI, hal yang wajib dan
perlu untuk dilakukan. Berhenti STOP dengan PAUSE adalah dua hal yang berbeda. Yang
dimaksud adalah pause, untuk kemudian melanjutkan perjalanan kita, bukan
memulai dari nol seperti kata stop. Bahkan dalam tujuh kebiasaan menurut Covey
, pentingnya untuk mengasah kembali gergaji kita. Tiga tahapan berhenti menurut
buku ini adalah dengan menyadari keberadaannya, miliki visi jauh ke depan,
melupakan sejenak harga dri dan ego anda. Kita juga harus memahami konsep
masalah, dimana masalah merupakan persamaan dari emas+allahdan ada banyak
contoh bahwa masalah yang menimpa seseorang justru membuat orang itu akan naik
ke level yang tinggi, misalnya donal trumph, yusuf Mansur, dll. Dan menghadapi
masalah ini sangat boleh bagi manusia biasa untuk mengeluh asal mengeluh pada
yang tepat, misalnya dengan TUhan kita.
Chapter ketiga berisi penguatan diri yang terbagi menjadi
tiga bab, bab tujuh berisi cara untuk mempersenjatai diri kita dengan baik. Caranya
adalah dengan memiliki mentor yang tepat. Kenapa kita membutuhkan mentor? Karena
manusia tak bisa hidup sendiri, pelatih adakah motivator pribadi kita, dan
pelatih memiliki jangkauan visi, serta adanya mentor sebagai jalan pintas kita.
Juga untuk menunjukkan pentingnya kemahiran. Ada banyak orang yang sudah
berpengalaman lama dalam suatu bidang tapi ternyata tidak mahir tentang
pekerjaannya. Rumus untuk brhasil dalam bab ini adalah beXdo= have.
Awareness quotient adalah bab 8. Ini adalah pelajaran bagi
kita untuk bersyukur dalam segala hal. Pentingnya sikap syukur ini karena akan
memunculkan perasaan positif, emosi positif, dan ada pola piker mendapatkan
(walau kita belum mendapatkan). Pada bab ini andre memberikan beberapa saran
kepada kia untuk peduli terhadap setiap lembar kehidupan kita, dan berikan
perhatian lebih pada orang di sekitar kita, memelajari kelebihan mereka. Kemudian
kita juga harus memaksa diri untuk bersyukur dan jangan mengeluh. Berikutnya kita
diminta untuk belajar menyiapakan diri selalu dan berbaik sangkalah kepada
kehidupan ini.
Bab Sembilan menjelaskan bagaimana seperti ada suatu
persamaan persamaan yang terjadi dalam hidup ini terjadi pada banyak orang yang
terkenal. Suatu kesamaan yang akan membuat kita berpikir, kenapa bisa terjadi
seperti itu, apakah itu kejadian yang disengaja atau memang itu rahasia alam?
Saya menyarankan untuk membaca dan membeli buku ini untuk
menambah wawawan anda semua. Akhir kata selamat membaca.
No comments:
Post a Comment