OK, sekarang kita ke episode 2 dari Starwars yang diproduksi tahun 2002 dengan judul Attack of The Clones dan masih disutradari oleh George Lucas. Film ini mengambil jeda 10 tahun setelah episode pertama dimana Anakin (Hayden Christensen) sudah tumbuh menjadi remaja di bawah asuhan Master Obi Wan Kenobi (Ewan Mcgregor).
Film ini
mengisahkan adanya gerakan separatis berbahaya yang dipimpin oleh Count Doku,
seorang mantan master jedi. Padme Amidala (Natalie Portman) yang sudah menjadi
seorang senator lalu berada di Coruscant
untuk membentuk pasukan dalam melawan ancaman tersebut. Amidala yang dalam
bahaya pembunuhan kemudian berada dalam perlindungan Obi Wan dan Anakin. Dewan
Jedi memutuskan untuk mengutus Obi Wan mencari para Bounty Hunter sementara
Amidala dalam perlindungan Anakin menuju ke Naboo.
Di Naboo, keduanya
jatuh cinta walau ada kode etik dalam Jedi untuk memiliki ikatan. Pencarian Obi
Wan akhirnya membawanya ke planet misterius yang tidak terdeteksi secara resmi
yaitu Kamino. Di sana, ia menemukan pasukan Klon yang diproduksi Republik atas
nama Master Sifo Dyas yang sudah meninggal sepuluh tahun lalu. Di Kamino dia
juga menemukan pembunuh bayaran bernama Jango Fett yang berperan sebagai templat
genetic dalam menciptakan pasukan klon. Dia kemudian mengikuti Jango dan anak
tirinya hingga sampai di planet Geonosis.
Sementara itu
Anakin yang merindukan ibunya akhirnya pergi ke planet Tatooine bersama
Amidala. Di Tatooine, Watto mengungkapkan bahwa dia sudah menjual Shmi Skywalker
ke seorang petani bernama Cliergg Lars yang kemudian menikahinya. Larss
kemudian memberitahu bahwa Shmi diculik oleh Tusken Raiders. Anakin datang
untuk membebaskan ibunya, namun ternyata setelah menemukan ibunya, ibunya
akhirnya meninggal dalam pelukan Anakin.
Entah kenapa
film ini aku merasakan chemistry antara Anakin dan Amidala masih kurang terjalin
dengan baik. Feelnya belum dapat gitu. Acting dari Hayden masih kaku. Walau begitu
masih ok sih untuk menggambarkan keduanya jatuh cinta. Di episode ini, Kita mulai
melihat sisi gelap Anakin yang makin kuat. Kita bisa melihat dari rasa marahnya
terhadap Obi Wan yang merasa iri kepadanya, membatasi dirinya dan lain sebagainya.
Puncaknya adalah kemarahan yang tidak terkendali setelah kematian ibunya
sehingga dia membantai seluruh suku Tusken Raiders tanpa kecuali. Dia tahu dia
salah dan menjadi kejam setelah tragedy pembunuhan suku tersebut. Mengingat
Anakin merupakan tokoh kunci dari Star Wars sebelum akhirnya berubah jadi Darth
Vader, maka kita mulai bisa memahami bagaimana sisi gelap The Force mulai
menguasai sosok Anakin.
Adegan kota futuristic,
perang Bintang, perang di arena dengan hewan-hewan aneh dan masih tetap terjaga
dan menurutku lebih memanjakan mata dibandingkan episode sebelumnya. Apalagi adegan
Anakin dan Amidala saat memasuki geonosis dan ada di tempat semacam peleburan
besi atau apalah itu, benar-benar CGI nya keren sih. Belum lagi perang di di
semacam arena dimana Anakin, Amidala dan Obi wan ditumbalkan untuk dihancurkan
oleh hewan-hewan aneh sangat sangat memanjakan mata sih. Seru saja. Atau adegan
saat Anakin dan Obi wan mengejar mobil terbang pembunuh bayaran yang akan
membunuh Amidala. Hmmm, andai ada kacamata tiga dimensi bakal keren tuh, mobil
mobil berseliweran di udara, dengan kecepatan tinggi, bagian menikuk maupun
Saat Anakin terjun bebas hanya untuk sampai di atas mobil pembunuh bayaran, itu
benar-benar bikin shock. Pantas saja Obi Wan kaget karena Tindakan Anakin yang
seperti mau bunuh diri sih, wkwkwkwkw.
Bagian akhir
dari film ini adalah pertarungan antara Count Doku dan Master Yoda. Obi wan dan
Anakin tidak mampu mengalahkan Count Doku yang merupakan mantan master Jedi. Pertarungan
yang imbang dan memanjakan mata bagaimana pedang lightsaber berseliweran.
Master Yodu kukira sudah tua dan tidak akan bertarung, ternyata dugaanku salah.
Di sini master Yoda sangat aktif dan lincah sekali bertarung dengan Count Doku.
Ku suka dengan sosok Count Doku ini karena aku melihat sisi licik yang ada dalam
dirinya, sosok dengan penuh tipu muslihat. Sosok seperti ini biasanya sukar
untuk dibunuh sih, hehehe.
Ok, film ini
durasinya lebih lama dari film sebelumnya, sekitar 150 menit. Tapi dengan
berbagai CGI yang memukau dan alur yang ok serta tidak bertele-tele, aku rasa
kalian tidak akan menyesal untuk menonton lagi film ini kok. Akhir kata,
selamat menonton (lagi).
No comments:
Post a Comment